Satu Indonesia 'Kena Prank', Rusdi Pemuda Linglung di Stadion Kanjuruhan Ternyata Bukan Korban
Tak pelak, aksi Rusdi ini membuat publik di Malang Raya cukup gempar. Lantaran dia dinilai telah memanfaatkan besarnya perhatian bagi korban Tragedi Kanjuruhan untuk menguntungkan diri sendiri.
Terlebih, anggota tim Arema FC sudah memberi perhatian ekstra setelah menyimak penuturan cerita dari Rusdi, yang takut pulang akibat tragedi dan sudah ditinggal kedua orang tuanya.
Dua pemain yakni Jayus Hariono dan Johan Ahmat Farizi juga sudah memberikannya kaos, jersey, sepatu dan tas untuk Rusdi.
"Ya sudah Mas, saya ikhlas saja. Wong niatnya saya ingin menolong orang," ucap Jayus Hariono, gelandang muda Arema FC kepada Indosport Jumat (14/10/22).
Rusdi sendiri diinformasikan telah dibawa pulang oleh perangkat desa tempat dia tinggal di Probolinggo. Mereka bersama petugas keamanan desa menjemputnya di RSJ Lawang, Kabupaten Malang.
Arema FC sendiri terus berupaya mewujudkan komitmen dalam tanggung jawab atas terjadinya Tragedi Kanjuruhan selepas Derby Jatim melawan Persebaya Surabaya di lanjutan Liga 1 Indonesia hari Sabtu (01/10/22) lalu.
Wujud komitmen yang paling utama adalah dengan mendatangi rumah duka baik di Kota Malang maupun Kabupaten Malang selama satu pekan belakangan ini.
Sehubungan dengan itu, klub berlogo kepala singa itu juga sudah menyediakan pusat penanganan trauma kepada para korban tragedi Kanjuruhan.
Khususnya bagi aremania atau korban tragedi kanjuruhan yang sudah dinyatakan pulih, namun masih mengalami trauma secara kondisi psikologis.
"Koordinasi sudah kami lakukan berkaitan dengan layanan psikososial terhadap korban yang terdampak secara psikis," kata Media Officer Arema FC di Liga 1, Sudarmaji dalam situs resmi klub Minggu (09/10/22) sebagia respons atas Tragedi Kanjuruhan.