In-depth

3 Fakta Menarik Kemenangan Chelsea atas Aston Villa di Liga Inggris

Senin, 17 Oktober 2022 09:24 WIB
Penulis: Antonius Wahyu Indrajati | Editor: Prio Hari Kristanto
© reutersconnect.com
Pemain Chelsea Raheem Sterling merayakan gol pertama ke gawang RB Salzburg di Liga Champions REUTERS/David Klein Copyright: © reutersconnect.com
Pemain Chelsea Raheem Sterling merayakan gol pertama ke gawang RB Salzburg di Liga Champions REUTERS/David Klein
Memainkan Raheem Sterling Sebagai Bek Sayap

Absennya Reece James ternyata menjadi dampak cukup krusial bagi Chelsea. Hal itu yang membuat Graham Potter melakukan kesalahan dalam menempatkan Raheem Sterling.

Pada pertandingan melawan Aston Villa, Graham Potter secara mengejutkan memainkan Raheem Sterling sebagai bek sayap, alih-alih memainkan Loftus-Cheek pada posisi tersebut.

Dari susunan pemain tersebut, Graham Potter berharap Chelsea bisa menyerang dengan tiga bek dan bertahan menggunakan empat bek.

Cara tersebut dilakukan Potter dengan memberi instruksi kepada Chilwell untuk turun sebagai bek sayap kiri lalu menggeser Cucurella ke bek tengah.

Hanya saja, Graham Potter yang melihat kesalahan itu langsung menggeser Ruben Loftus-Cheek ke bek sayap kanan sebelum turun minum.

Dengan demikian Sterling bisa kembali ke posisi aslinya, sebagai tiga penyerang di lini depan bersama Havertz dan Aubameyang.

Setelah turun minum, Potter langsung menarik Kai Havertz dan Cucurellla lalu menggantikannya dengan Azpilicueta dan Koulibaly.

Alhasil, setiap pemain Chelsea kemudian bermain sesuai posisi mereka masing-masing. Termasuk Raheem Sterling yang sebelumnya berada di bek sayap kanan.

Oleh karena itu, sejak memasukkan Azpilicueta dan Koulibaly, Chelsea menjadi lebih seimbang dan mampu menguasai jalannya pertandingan di babak kedua atas Aston Villa di Liga Inggris.