INDOSPORT.COM - Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Umuh Muchtar buka suara terkait rekomendasi untuk menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI. Ia menyinggung regulasi yang mesti ditaati.
Menurut Umuh, fokus utama yang harus diselesaikan saat ini adalah meyelesaikan segala permasalahan yang terjadi usai tragedi yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa, yang jumlahnya lebih dari 100 orang.
Sebagai informasi, Tim Gabungan Independen Pencarian Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan secara umum telah menyusun garis besar kesimpulan dan rekomendasi ke PSSI.
Dalam rilis yang diterima INDOSPORT, TGIPF menyatakan, secara normatif, pemerintah tidak bisa mengintervensi PSSI.
Namun dalam negara yang memiliki dasar moral dan etik serta budaya adiluhung, jadi sudah sepatutnya Ketua Umum PSSI dan seluruh jajaran Komite Eksekutif mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggungjawaban moral.
Pasalnya, ada korban sebanyak 712 orang, dengan rincian 132 orang meninggal dunia, 96 orang luka berat, 484 orang luka sedang atau ringan yang sebagian bisa saja mengalami dampak jangka panjang.
Untuk menjaga keberlangsungan kepengurusan PSSI dan menyelamatkan sepak bola nasional, pemangku kepentingan PSSI diminta untuk melakukan percepatan Kongres atau menggelar Kongres Luar Biasa (KLB).
KLB direkomendasikan untuk menghasilkan kepemimpinan dan kepengurusan PSSI yang berintegritas, profesional, bertanggungjawab, dan bebas dari konflik kepentingan.
"Menurut saya, ini kan kejadian di Kanjuruhan, ini Bobotoh lagi sakit (berduka), para pendukung klub masing-masing terutama di Malang semua lagi sakit. Kita juga simpati kepada Malang semuanya," kata Umuh Muchtar di kediamannya di Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, Minggu (16/10/22).
"Di sini, suporter menuntut mana keadilan dan mana selesaikan dulu siapa yang salah sekarang. Selesaikan dulu satu persatu, kenapa merembet jadi harus KLB dulu," ucapnya menambahkan