INDOSPORT.COM - Pelatih kiper asal Brasil, Marcelo Pires, sudah menikmati tugasnya di Indonesia memoles para penjaga gawang klub Liga 1, Bali United. Pengalaman melatih di Uni Emirat Arab (UEA) memberi gambaran tentang karakter kiper di Asia.
Bali United sejauh ini cukup percaya diri di sektor penjaga gawang. Nadeo Argawinata yang kerap jadi pilihan utama mampu memberi rasa aman bagi lini belakang.
Kontribusi Nadeo dilengkapi performa ciamik Muhammad Ridho Djazulie. Ketika Nadeo absen, Ridho juga bisa tampil ciamik, salah satunya saat melawan Persib Bandung lalu.
Selain dua nama itu, masih ada Rakasurya Handika. Kiper asal Semarang ini semakin matang dari tahun ke tahun. Bali United musim ini juga mempromosikan kiper muda Bali United, I Komang Aryantara.
Empat nama ini dipoles Marcelo Pires secara bergantian. Sebagai pelatih yang lama berkarir di Brasil, Marcelo Pires membawa metode yang diharapkan bisa dipahami Nadeo dkk.
Sejauh ini, Marcelo Pires merasa adaptasi dengan sepak bola Indonesia berjalan bagus. Ternyata, pengalaman melatih di UEA memberi dampak pada karir di Indonesia.
"Memang saya pernah melatih di UEA. Hal baiknya adalah UEA masuk juga dalam wilayah Asia. Jadi, saya tidak kesulitan untuk menjalankan program setiap hari di Bali United," ucap Marcelo Pires.
Marcelo Pires menyusun program untuk kiper menyesuaikan susunan latihan yang dibuat pelatih kepala, Stefano Cugurra Teco. Terkadang, ia fokus pada latihan reaksi. Kadang juga, ia dibantu mesin untuk melepaskan bola secara akurat ke para kiper.
"Saya menyusun berdasarkan program mingguan dari pelatih. Dari situ kita bisa siapkan program harian sehingga ada saat harus pakai mesin ball dan metode latihan reaksi. Sejauh ini tidak ada kendala dalam menyusun program," tutur Marcelo Pires.
Marcelo Pires mengaku cukup puas dengan kerja yang dilakukan para penghuni bawah mistar. Mereka bisa mengikuti setiap metode dengan maksimal.