INDOSPORT.COM - Pelatih PSIM Yogyakarta, Erwan Hendarwanto, tak sekadar berharap sumbangsih gol dari Cristian Gonzales. Bomber berusia 46 tahun itu bisa menjadi role model bagi skuat Laskar Mataram.
Gonzales merupakan salah satu penyerang fenomenal di Indonesia. Ia sudah hadir pada awal dekade 2000-an, tepatnya Divisi Utama 2003.
Duetnya bersama Oscar Aravena memborong hampir semua gol PSM Makassar pada musim itu. Aravena menjadi top skor liga dengan 31 gol. Cristian Gonzales menguntit tak jauh di bawahnya (27 gol).
Musim demi musim kemudian dilewati Gonzales dengan prestasi luar biasa. Bahkan di usia 45 tahun, ia sukses mencetak sembilan gol musim lalu dan membawa Rans Nusantara FC promosi ke Liga 1 2022-2023.
Musim ini, Gonzales kembali berseragam PSIM Yogyakarta, setelah sempat menjadi bomber andalan edisi 2019. Dia bergabung saat usianya sudah 46 tahun atau setahun lebih tua dari sang pelatih, Erwan Hendarwanto.
Satu gol sudah dicetak Gonzales untuk PSIM di Liga 2 2022-2023. Gol tunggalnya mengantarkan Laskar Mataram menang atas Persela Lamongan pada 27 September lalu.
Banyak yang menanti apakah Gonzales kembali bisa membawa tim promosi ke Liga 1, setelah PSS Sleman dan Rans Nusantara FC. Sebagai pemain tertua yang masih bermain di Liga Indonesia, dia akan menjadi role model bagi para pemain muda Tanah Air.
Hal ini turut diinginkan Erwan Hendarwanto. Dengan apa yang telah diraih Gonzales, sulit bagi para pemain lain untuk beralasan "usia" ketika prestasi mulai menurun.
"Gonzales selalu bilang bahwa usia hanyalah sebuah angka, dan dia bisa membuktikan hal itu. Jadi, Gonzales merupakan role model bagi pemain di PSIM Yogyakarta," kata Erwan Hendarwanto.