Liga Indonesia

Ditanya Tanggung Jawab dan Kapan KLB, Begini Jawaban PSSI

Jumat, 21 Oktober 2022 22:29 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Isman Fadil
© Fitra Herdian/INDOSPORT
Ketua Asprov PSSI Jawa Timur, Ahmad Riyadh Copyright: © Fitra Herdian/INDOSPORT
Ketua Asprov PSSI Jawa Timur, Ahmad Riyadh
KLB Bukan Solusi

Pria yang juga Ketua PSSI Jatim dan Ketua Komite Wasit itu menyatakan Indonesia sudah empat kali jalankan KLB dari 2012 lalu. Tapi semuanya tidak menghasilkan perubahan.

Ahmad Riyadh menegaskan, yang paling penting ke depan ialah bagaimana PSSI lebih baik dari sebelumnya. Peran semua lapisan masyarakat diperlukan untuk kepentingan itu, demi sepak bola Tanah Air lebih baik.

“PSSI gak pake disuruh (KLB) juga nanti tahun 2023 ya ganti dan itu perlu proses tiga bulan sebelum mundur. Jadi saya kira PSSI sekarang harus buktikan dirinya dan perbaiki yang kurang itu,” tuntasnya.

Seperti diketahui, ada 133 korban jiwa dan ratusan lain dalam tahap pemulihan setelah terjadi situasi tak terkendali pasca laga Arema FC vs Persebaya Surabaya.

Jatuhnya banyak korban berawal dari tindakan polisi yang menembakan gas air mata untuk menghalau penonton yang masuk ke kapangan. Namun, tindakan itu justru jadi malapetaka karena membuat kepanikan di tribun.

Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah mengumumkan tersangka tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Itu merupakan buntur dari kejadian yang menelan korban hingga ratusan orang meninggal dunia. 

Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Akhmad Hadian Lukita ditetapkan menjadi tersangka. Selain itu, ada lima orang lainnya, termasuk dari anggota Kepolisian.

Lima orang lainnya adalah AH (Abdul Haris) selaku ketua panpel Arema FC, SS (Suko Sutrisno) security officer. Kemudian Wahyu SS selaku Kabag Ops Polres Malang, H selaku Deputi 3 Danyon Brimob Polda Jatim dan DSA selaku Samaptha Polres Malang.