INDOSPORT.COM - PSSI mendapat desakan untuk melakukan Kongres Luar Biasa (KLB) dan merombak susunan pengurus. Kaesang Pangarep jadi salah satu yang bersuara.
Sebelumnya, Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan memberi rekomendasi agar PSSI menggelar KLB dan Ketua Umum mundur dari kursinya.
Hanya saja, anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Ahmad Riyadh, menyatakan bahwa federasi menolak rekomendasi itu.
"Pemerintah lewat Menpora Zainudin Amali sudah berbicara. KLB itu urusan antara PSSI dengan FIFA. Pemerintah tidak bisa ikut campur," kata Ahmad Riyadh ke media.
"Tidak ada KLB. Tahun depan juga sudah KLB, sesuai jadwalnya saja, sebab yang berhak minta KLB adalah anggota kami (voters)," ujar Riyadh menambahkan.
Persiapan KLB memerlukan waktu yang tidak sebentar. Setidaknya harus dibentuk Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KBP), sebelum menggelar KLB.
Hal itu dinilai Ahmad Riyadh buang-buang waktu saja. Sebab, KLB empat tahunan juga sudah dipastikan akan digelar tahun depan, seiring dengan masa jabatan periode ini.
"Jika ada anggota PSSI meminta KLB pada besok, lusa, ataupun bulan depan, itu harus dibicarakan lebih dulu, tidak bisa langsung."
"Sebab, KLB kan ada tahapannya, ada caranya, tapi tetap berasal dari anggota," tegas Ahmad Riyadh kepada awak media.
Mendengar pernyataan tersebut, CEO Persis Solo, Kaesang Pangarep angkat bicara. Sebagai salah satu voter, ia siap mengajukan untuk menggelar KLB PSSI.