INDOSPORT.COM - Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, menilai Satgas Transformasi Sepak bola Indonesia sebagai proyek percontohan bagi negara lain.
Satgas Transformasi Sepak bola Indonesia baru saja terbentuk pasca-tragedi kelam di Stadion Kanjuruhan Malang, 1 Oktober lalu, tepatnya pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 antara Arema FC kontra Persebaya Surabaya.
Laga yang berkesudahan 3-2 untuk kemenangan Persebaya Surabaya ini berakhir ricuh antara suporter Arema FC dengan pihak kepolisian dan mengakibatkan 135 orang meninggal dunia dan ratusan lain luka ringan hingga berat.
Untuk mengatasi Tragedi Kanjuruhan dan juga perbaikan agar hal serupa tidak terulang di kancah sepak bola Indonesia, pemerintah bersama FIFA, AFC, PSSI dan unsur pemerintah saling berkolaborasi.
Satuan tugas (satgas) bekerja untuk merumuskan tata kelola sepak bola Indonesia dengan melakukan sinkronisasi antara pemangku kepentingan, mulai dari PSSI, pemerintah, kepolisian, klub, dan suporter.
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, menilai proyek transformasi sepak bola Indonesia akan dicontoh oleh negara-negara lain jika kelak bisa menelurkan hasil yang diinginkan.
"Kami didampingi oleh FIFA dan AFC, ingin sepak bola Indonesia lebih baik dan maju," kata Mochamad Iriawan kepada awak media beberapa waktu lalu.
Iriawan menambahkan, FIFA dan AFC memiliki keinginan untuk menerapkan hal serupa di negara lain. Namun bila hal ini bisa sukses di Indonesia.
"Disampaikan oleh AFC dan FIFA, Insha Allah kalau hasil Transformasi Sepak Bola Indonesia memang sesuai harapan, akan menjadi proyek bagi negara-negara lain," tambah Iwan Bule, sapaan akrab Iriawan.