INDOSPORT.COM - Untuk pertama kalinya sejak musim 2003/04, tim Liga Spanyol hanya mengirim satu wakilnya di babak 16 besar Liga Champions, yakni Real Madrid.
Real Madrid dan Liga Champions tampaknya benar-benar dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Sudah kadung identik satu sama lain.
Di tengah-tengah badai performa buruk serta kegagalan wakil Spanyol di panggung tertinggi Eropa musim 2022/2023, Los Blancos tetap jadi pembeda.
Saat fase grup dimulai, Liga Spanyol mengirimkan empat tim terbaiknya ke Liga Champions yakni Real Madrid, Barcelona, Atletico Madrid, dan Sevilla.
Namun setelah kompetisi berjalan satu persatu para jagoan negeri matador berguguran meski biasanya mereka selalu jadi favorit.
Sevilla masuk grup neraka di Grup G karena harus bersaing dengan Manchester City juga Borussia Dortmund dan kini tengah berusaha mengais tiket ke Liga Europa.
Barcelona setali tiga uang. Mereka tidak mampu bersaing dengan Bayern Munchen dan Inter Milan dan harus turun kasta lagi layaknya musim lalu.
Ini adalah kali kedua di mana Los Cules gugur di fase grup Liga Champions dalam dua musim beruntun. Yang pertama di edisi 1997/1998 dan 1998/1999 di bawah arahan Louis van Gaal.
Sementara itu Atletico Madrid walaupun tidak tergabung di grup sesulit dua klub lainnya, terbukti tetap kerepotan karena digabungkan bersama Club Brugge, FC Porto, dan Bayer Leverkusen.
Armada asuhan Diego Simeone untuk kali pertama sejak 2017/2018 gagal untuk menembus 16 besar. Padahal di bawah komanco El Cholo, Los Rojibalancos menjadi tim yang disegani di Liga Champions usai menembus dua final dalam satu dekade terakhir.
Praktis hanya Real Madrid yang lolos uji kelayakan sebelum menginjak fase knock-out. Sesuatu yang memang diharapkan dari tim juara bertahan dengan koleksi 14 trofi The Big Ears.