3 Pemain Muda Super Hebat Milik Akademi Manchester United yang Gagal Jadi Pemain Bintang
Ben Thornley dan Ravel Morrison merupakan dua contoh besar yang menggambarkan kesialan Manchester United dalam mengembangkan talenta-talenta muda. Tapi kalau ditelusuri secara lengkap, masih ada banyak lagi bintang muda super yang gagal mencapai potensi maksimalnya di Manchester United.
Adnan Januzaj pernah merasakan betul dipuja-puja oleh seluruh publik Old Trafford. Terutama pada musim perdana setelah Ferguson pensiun melatih, Januzaj benar-benar fenomenal sebagai pemain muda super Setan Merah.
Januzaj diboyong akademi Man United pada musim 2010/11 dari klub Belgia, Anderlecht. Sejak mendarat di kota Manchester, Januzaj terus mampu mengembangkan permainannya dengan baik.
Musim 2013/14, Januzaj berhasil mendapatkan kesempatan promosi ke skuat senior. Penampilannya cukup menjanjikan, bermain 27 kali, mengemas 4 gol dan 4 assists di Liga Inggris.
Namun Man United melihat Januzaj tak bisa berkembang lebih banyak lagi. Dipinjamkan ke Borrusia Dortmund dan Sunderland, Januzaj tetap tidak mengalami peningkatan.
Akhirnya Manchester United mengambil keputusan tegas. Manajemen Man United melepas calon penerus Ryan Giggs ini ke klub Liga Spanyol, Real Sociedad.
Banyak yang berpendapat kalau petaka kegagalan Januzaj disebabkan oleh sikapnya sendiri. Januzaj merasa cepat berpuas diri bisa menjadi pemain kunci Man United di usianya yang masih sangat muda.
Belum lagi situasinya kala Januzaj tampil gemilang, Man United sedang hancur-hancurnya di bawah arahan pelatih David Moyes. Para pemain MU yang lainnya cemburu melihat anak muda seperti Januzaj tiba-tiba keluar sebagai penyelamat tim.
“Januzaj berperilaku seperti dia telah memenangkan jackpot, merasa amat puas dengan dirinya sendiri. Dia masuk ke tim utama United saat masih remaja dan langsung jadi andalan tim,” kata Andy Mitten, jurnalis yang fasih betul tentang Man United.
"Kenaikan Januzaj menyebabkan masalah di antara pemain lain. Intinya, Januzaj gagal beradaptasi dengan baik atas perubahan statusnya," lanjut Mitten.
Federico Macheda, wonderkid sensasional yang mencetak gol penentu kemenangan Man United di salah satu laga Liga Inggris musim 2008/09, akhirnya juga gagal bersinar. Man United banyak meminjamkan sang bomber Italia ke klub lain, sebelum akhirnya benar-benar dilepas pada musim 2014/15.
Rodrigo Possebon, gelandang bertahan elegan berdarah Brazil-Italia, juga sempat digadang-gadang jadi pemain masa depan Man United. Namun cedera parah membuat perkembangan karier Possebon yang gabung MU sejak 2008 menjadi terhenti dan akhirnya pergi.