INDOSPORT.COM - Persipa Pati bingung jika lanjutan kompetisi Liga 2 2022-2023 tak kunjung ada kejelasan. Saat ini saja, Persipa harus pontang-panting memenuhi gaji pemain karena pemasukan klub nyaris nol.
Persipa termasuk tim yang masih survive selama kompetisi dihentikan sebagai imbas Tragedi Kanjuruhan. Sejak awal bulan ini, Persipa rutin melakukan latihan di Pati.
Bahkan, Persipa baru saja melakoni uji coba melawan Persis Solo. Dalam laga di Stadion Sriwedari Solo, Jumat (28/10/22), Persipa harus kalah 1-3.
Namun, bukan soal kekalahan itu yang menjadi masalah. Justru Persipa senang ketika bisa uji coba melawan tim Liga 1. Persipa bisa mengetahui sektor mana saja yang perlu dibenahi. Masalahnya adalah Persipa mulai pontang-panting dalam memenuhi kebutuhan tim. Masalah ini juga dialami tim-tim Liga 2 lain, bahkan nasibnya lebih parah.
Persipa Pati masih bisa latihan, membayar gaji dan melakukan uji coba di Solo. Sementara beberapa tim Liga 2 sudah meniadakan latihan hingga memutus kontrak pemain.
"Kita sebenarnya juga sama, mengalami apa yang dialami teman-teman di Liga 2, karena sama-sama tidak ada pemasukan," kata General Manager Persipa, Dian Dwi Budianto.
Selama ini, Persipa memenuhi operasional tim dari sponsor, pendapatan tiket pertandingan hingga penjualan merchandise. Gara-gara kompetisi terhenti, sektor-sektor tersebut mulai tak berjalan lancar.
"Sponsor sudah mulai protes karena sponsor tahunya kan tidak ada hal seperti ini. Jadi kita pemasukan tiap bulan tidak ada, pemasukan dari tiket tidak ada dan dari merchandise sangat turun drastis, beberapa hari terakhir malah hampir tidak ada," jelas Dian.
Dian menyebut Persipa masih bisa membayar gaji pemain beserta staf pelatih dalam situasi yang sulit. Hal ini sangat disyukuri mengingat Persipa berstatus pendatang baru di kompetisi semi profesional ini.
"Alhamdulillah kita masih gaji para pemain, walaupun separuh-separuh, yang penting kita tetap melaksanakan kewajiban kepada pemain," papar Dian.