Piala Dunia 2022: Nekat Jalan Kaki ke Qatar, Suporter Spanyol Dipenjara di Iran
Telah diketahui, Iran tergabung di grup B Piala Dunia 2022 bersama Amerika Serikat, Inggris dan Wales. Sementara itu, pada 21 November mendatang Iran akan bertanding perdana melawan The Three Lions.
Iran menuai banyak kecaman untuk keluar dari Piala Dunia 2022. Banyak pihak menentang Iran karena bantuannya kepada Rusia untuk menginvasi Ukraina.
Ibukota Ukraina, Kyv, terjebak oleh drone ‘kamikaze’, di mana drone tersebut merupakan buatan Iran dan diserahkan kepada Rusia.
FIFA didesak berbagai pihak agar Iran keluar dari Piala Dunia. Diantaranya adalah bos Shakhtar Donetsk, Sergei Palkin yang gencar menyuarakan Iran untuk hengkang.
“Pemimpin di Iran sedang bersenang-senang menonton timnas mereka di Piala Dunia, sementara Ukraina dibunuh oleh drone dan rudal,” ungkap Sergei Palkin.
Kecaman lain datang dari tokoh PBB, Paolo Zampolli yang meminta langsung presiden FIFA, Gianni Infantino untuk mengeluarkan Iran dari Piala Dunia 2022.
“Dunia menuntut tindakan anda untuk mengeluarkan Iran dari Piala Dunia. FIFA tidak boleh dibayangi politik negatif untuk penggemar sepak bola di seluruh dunia,” kata Paolo Zampolli.
Tak hanya itu, Paolo Zampolli turut mengajukan Italia sebagai pengganti Iran, jika nantinya negara Timur Tengah itu dikeluarkan dari Piala Dunia 2022.
Sebelumnya, Iran telah dikecam terkait dengan isu politik dan internal di negara tersebut. Iran dikecam karena kasus pembunuhan seorang perempuan bernama Mahsa Amini.
Akibat dari insiden pembunuhan itu, Iran juga sempat didesak mundur dari gelaran Piala Dunia 2022 di Qatar oleh para aktivis hak perempuan.