Sederet Winger Top Portugal yang Gagal Bersinar di Inter Milan
Nasib karier kurang beruntung winger hebat Portugal di Inter Milan, turut dialami oleh pemain bernama Ricardo Quaresma.
Bursa transfer musim panas 2008 silam, Inter Milan yang dilatih juru taktik Jose Mourinho, memboyong Ricardo Quaresma dari Porto.
Sebelum merapat ke Inter Milan, Ricardo Quaresma adalah pemain yang performanya dihiasi aksi-aksi begitu gemilang bersama Porto.
Setidaknya sedari musim 2005/06 hingga 2007/08, Ricardo Quaresma selalu bisa memproduksi lebih dari 10 assists buat Porto.
Berdasarkan catatan demikian, Ricardo Quaresma jelas termasuk seorang winger hebat yang piawai memberikan umpan-umpan berbuah gol.
Terlebih lagi, teknik menggiring bolanya juga memukau, dan kala itu kerap disejajarkan dengan bintang hebat Portugal lainnya, Cristiano Ronaldo.
Sebenarnya, penampilan debut Ricardo Quaresma ketika berkostum Inter Milan berjalan dengan situasi yang cukup manis.
Laga pembuka Serie A Italia 2008/09 kontra Catania, Ricardo Quaresma tampil sejak menit awal, mencetak satu gol, dan membawa Inter Milan menang 2-1.
Namun setelahnya, entah mengapa penampilan Ricardo Quaresma yang diberkahi bakat maupun talenta hebat, tak bisa berkembang secara maksimal.
Ia perlahan kesulitan mendapatkan menit bermain, sampai akhirnya pada musim dingin 2009, Mourinho memutuskan meminjamkan Ricardo Quaresma ke Chelsea.
Pindah ke Chelsea, karier Ricardo Quaresma juga tak membaik. Ricardo Quaresma cuma diberi lima kesempatan bermain selama setengah musim membela The Blues.
Musim 2009/10, Ricardo Quaresma kembali ke Inter Milan dengan harapan bisa mendapatkan nasib yang lebih baik dari sebelumnya.
Akan tetapi, sepanjang musim itu, Ricardo Quaresma lagi-lagi kesulitan menembus skuat utama Inter Milan, dan hanya mendapatkan 11 laga di Serie A Italia.
Beruntungnya, Inter Milan menjuarai Liga Champions 2009/10 sekaligus meraih trebel winners dengan trofi Serie A Italia dan Coppa Italia.
Meski gagal bersinar dan dibuang pada penghujung musim 2009/10, Ricardo Quaresma tetap kecipratan manisnya treble winners Inter Milan.