Jadi Aktor Kemenangan, Ini 3 Rapor Marselino Ferdinan di Laga Timnas Indonesia U-20 vs Moldova
Timnas Indonesia U-20 menggunakan formasi fleksibel saat memegang bola dan tanpa bola, saat menghadapi Moldova U-20 dalam partai uji coba yang digelar di Turki.
Di babak pertama, Marselino Ferdinan bertindak sebagai gelandang bertahan: ia menjadi jembatan antara centre back, lini tengah, hingga lini serang Timnas U-20.
Namun, permainan Marselino dari lini pertahanan sangat tidak efektif. Bukannya Timnas U-20 bisa melesakkan gol, Garuda Muda justru kebobolan cepat pada menit ke-6.
Sebelum beranjak ke Spanyol dan melawan sejumlah tim kuat lainnya, Marselino harus mengasah kemampuan pertahanannya.
Apalagi, Timnas U-20 disiapkan untuk Piala Dunia U-20 2023. Ia harus bermain tanpa cela jika tak ingin dipermalukan oleh tim terbaik yang datang dari seluruh dunia.
Geliat di Lini Serang
Sudah dikatakan sebelumnya bahwa sosok Marselino Ferdinan adalah poros Timnas Indonesia U-20, yang menjembatani lini pertahanan, lini tengah, dan lini serang.
Memasuki babak kedua, ia kembali ditempatkan satu garis di belakang pemain depan. Hasilnya, Garuda Muda mampu memaksimalkan peluang menjadi gol.
Marselino juga aktif melakukan tactical foul, bagaimana menjatuhkan lawan tanpa harus mencederai dan membuatnya diberi kartu.
Bahkan, ia ikut maju menyerang dan dijatuhkan di kotak penalti. Wasit langsung memberi hadiah penalti yang ia konversi menjadi gol penutup Timnas Indonesia.
PR-nya adalah bagaimana bisa mempertahankan performa yang seperti ini selama 90 menit pertandingan, tanpa ada cedera dan tidak boleh mencederai lawan.