Liga Indonesia

Persib Bandung Batal Sparring Lawan Dortmund, Marc Klok: Mungkin Kita yang Ke Sana

Rabu, 2 November 2022 16:15 WIB
Penulis: Arif Rahman | Editor: Prio Hari Kristanto
© Arif Rahman/INDOSPORT
Gelandang Klub Liga 1 Persib Bandung, Marc Klok, tidak mempermasalahkan keputusan batalnya Trofeo bersama Borussia Dortmund. Copyright: © Arif Rahman/INDOSPORT
Gelandang Klub Liga 1 Persib Bandung, Marc Klok, tidak mempermasalahkan keputusan batalnya Trofeo bersama Borussia Dortmund.

INDOSPORT.COM - Gelandang Klub Liga 1 Persib Bandung, Marc Klok, tidak mempermasalahkan keputusan batalnya Trofeo bersama Borussia Dortmund dan Persebaya Surabaya.

Menurut Klok, sebagai pemain dia hanya mengikuti program atau agenda yang sudah disiapkan. Sehingga, jika Trofeo tersebut jadi digelar, gelandang naturalisasi ini tentu menyambut baik dan senang.

Namun, jika pertandingan tersebut tidak jadi digelar, maka sebagi pemain Marc Klok tidak mempersoalkan dan tetap fokus melanjutkan program yang sudah disiapkan oleh tim pelatih Persib.

Sebagai informasi, pada November 2022 ini selagi Piala Dunia 2022 digelar, Dortmund berencana untuk membawa para pemainnya yang tidak terbang ke Qatar berkunjung ke Asia Tenggara.

Selain untuk melakukan jumpa fans dari wilayah ASEAN, Dortmund juga berniat menjaga kebugaran penggawanya dengan cara yang lebih menyenangkan.

Bersama Singapura dan juga Vietnam, Indonesia sebenarnya jadi negara yang beruntung karena dipilih Dortmund untuk disambangi.

Pertandingan trofeo yang mempertemukan Persib Bandung dengan Borussia Dortmund dan Persebaya Surabaya tersebut dijadwalkan bakal berlangsung pada akhir November 2022.

Selain itu, Stadion yang rencananya digunakan untuk menggelar pertandingan Trofeo tersebut yakni Gelora Bung Tomo, Surabaya.

Sayangnya rencana tersebut harus batal karena saat ini pemerintah lokal tengah meniadakan pertandingan sepak bola di stadion sebagai bentuk antisipasi terulangnya tragedi Kanjuruhan pada Oktober lalu.

Insiden yang bertempat di Malang, Jawa Timur, tersebut menewaskan lebih dari 130 jiwa dan hingga kini masih terasa dukanya dalam benak publik Indonesia.

"Saya tidak tahu, itu bukan keputusan saya. Jika mereka datang, tentu saja kami merasa senang. Tetapi jika mereka yang tidak datang, itu tidak masalah," kata Marc Klok.