Piala Dunia 2022

Totalitas! Qatar Pasang AC di Stadion Tempat Berlangsungnya Piala Dunia 2022

Kamis, 3 November 2022 09:50 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT
Menyambut Piala Dunia 2022,sebagai tuan rumah, Qatar bakal menyediakan sistem pendingin atau AC (Air Conditioner) di stadion demi kenyamanan penonton. Copyright: © Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT
Menyambut Piala Dunia 2022,sebagai tuan rumah, Qatar bakal menyediakan sistem pendingin atau AC (Air Conditioner) di stadion demi kenyamanan penonton.

INDOSPORT.COM – Menyambut Piala Dunia 2022,sebagai tuan rumah, Qatar bakal menyediakan sistem pendingin atau AC (Air Conditioner) di stadion demi kenyamanan penonton.

Diketahui, Piala Dunia 2022 merupakan kompetisi sepak bola pria internasional empat tahunan yang diikuti oleh tim nasional senior dari asosiasi anggota FIFA.

Piala Dunia 2022 berlangsung di Qatar pada 20 November-18 Desember 2022. Piala Dunia edisi ke-22 ini menjadi pertama kalinya kompetisi diadakan di teluk Arab.

Dilansir dari laman Sport Bible, sejatinya waktu digelarnya Piala Dunia 2022 Juni-Juli. Hanya saja karena suhu di Qatar mencapai 42 derajat celcius, maka dipindahkan ke akhir tahun.

Meski  suhu di Qatar diperkirakan 24 derajat celcius saat Piala Dunia 2022, namun tuan rumah kian bersolek  dengan memasang AC di setiap stadion.

Tujuan pemasangan AC di Stadion Piala Dunia 2022 tersebut agar udara semakin ramah untuk pemain dan penonton selama pertandingan berlangsung.

Disebutkan dalam Sportbible, teknologi system pendingin ini melibatkan penggunaan energi sinar matahari yang dikembangkan dengan bantuan Qatar University.

“Kami bukan hanya mendinginkan udara, tetapi juga membersihkannya,” ujar Dr.Saud Abdulaziz Abdul Ghani,  Profesor di College of Engineering saat wawancara dengan FIFA.com.

“Kami memurnikan udara untuk penonton. Contohnya orang yang punya energy , tidak akan mengalami masalah di stadion.”

“Karena kami memiliki udara terbersih dan termurni di sana,” sambung Dr.Saud Abdulaziz Abdul Ghani dalam wawancaranya.