Liga Indonesia

Apa Kabar Boy Jati Asmara, Striker Petarung Jebolan Persib yang Kini Latih RANS U-20

Jumat, 4 November 2022 13:35 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Prio Hari Kristanto
© Arif Rahman/INDOSPORT
CEO Jebreeetmedia selaku partner dari pengelola Lapangan UNI, Valentino Simanjuntak (kiri) dan mantan pemain Persib, Boy Jati Asmara, sekaligus perwakilan pengurus SSB UNI. Copyright: © Arif Rahman/INDOSPORT
CEO Jebreeetmedia selaku partner dari pengelola Lapangan UNI, Valentino Simanjuntak (kiri) dan mantan pemain Persib, Boy Jati Asmara, sekaligus perwakilan pengurus SSB UNI.

INDOSPORT.COM - Ngotot dan tanpa kompromi adalah ciri khas yang lekat dalam menggambarkan karakter bermain Boy Jati Asmara, eks striker klub Liga 1, Persib Bandung, era 2000-an.

Tidak heran, pria 39 tahun itu selalu jadi andalan bagi Maung Bandung selama 2004-2007 lalu. Dia adalah striker petarung.

Meski posturnya tidak terlalu tinggi untuk pemain depan, Boy tidak ragu berduel dengan bek lawan. Dia juga selalu rajin turun menjemput bola dan membantu pertahanan.

Karena performanya yang memikat, Boy Jati Asmara pernah masuk dalam skuad Timnas Indonesia U-19 tahun 2002.

Selama aktif bermain, Boy Jati membela beberapa klub seperti Persib, Persijatim,  Deltras Sidoarjo, Persitara, Persikabo, Mitra Kukar, PSMS Medan, Arema Indonesia, Persijap Jepara, Persipura Jayapura hingga Persepam Madura United.

Boy Jati kemudian memutuskan pensiun pada 2016 lalu. Setelahnya, pria kelahiran Jawa Barat itu menekuni dunia kepelatihan dan melatih sekolah sepak bola UNI Bandung.

Setelah mengantongi lisensi B, Boy Jati kemudian mencoba peruntungan dengan melatih tim akademi RANS Nusantara FC U-20 pada musim ini.

Uniknya, Boy Jati sempat memutuskan tidak mau kembali ke lapangan hijau. Tapi, dia hanya bisa bertahan enam bulan karena kecintaannya terhadap sepak bola sudah mendarah daging.

"Sepak bola mungkin sudah jadi hidup saya. Dari pensiun main bola itu sebenarnya saya sudah tidak ingin berkecimpung di sepak bola lagi. Tapi saya hanya kuat enam bulan, setelah itu gak kuat lalu balik ke lapangan," tuturnya.

"Setelah itu saya latih SSB UNI Bandung karena saya juga datang dari sana. Setelah melatih intinya memang saya cinta olahraga ini," katanya.