Demi Keadilan, Proses Autopsi Korban Tragedi Kanjuruhan Digelar
Demi mencapai keadilan dan juga hasil yang obyektif, proses autopsi atau ekshumasi korban Tragedi Kanjuruhan ditangani oleh tim dokter yang bekerja secara independen.
Sebanyak 8 dokter yang tergabung dalam Persatuan Dokter Forensik Indonesia (PDFI), menangani proses yang digelar secara terbatas mulai pukul 08:15 WIB itu.
"Dua orang (dokter sebagai) penasihat tidak ikut. Yang 6 (dokter) lainnya ikut ekshumasi," Ketua PDFI, dr Nabil Bahasuan.
Lebih lanjut, dia menyebut para dokter yang terlibat dalam proses ekshumasi korban Tragedi Kanjuruhan berasal dari sejumlah universitas.
Rinciannya terdiri dari 3 orang dari Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah Surabaya, Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, dan Universitas Muhammadiyah Malang.
"Sementara empat fasilitas kesehatan yang dilibatkan adalah RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang, RSUD Dokter Sutomo Surabaya, RSUD Syarifah Bangkalan (Madura) dan RD Pendidikan Unair," sebut Nabil.