INDOSPORT.COM - Arema FC mulai memasuki tahap persiapan serius dalam menatap lanjutan Kompetisi Liga 1 yang saat ini masih terhenti selepas Tragedi Kanjuruhan.
Tak hanya dari teknis, tim berjulukan Singo Edan itu juga mesti bersiap dalam hal non teknis. Terutama perihal persiapam menata mental bertanding.
Situasi ini tak lepas dari sanksi yang dialami anak asuh Javier Roca ketika Liga 1 dilanjutkan kembali. Arema FC dipastikan tak lagi bertanding di hadapan suporternya.
Ya, Komite Disiplin PSSI telah menjatuhkan vonis berat terhadap Arema FC, buntut Tragedi Kanjuruhan. Dalam sanksi yang dirilis, Arema menjamu lawan-lawannya di tempat netral tanpa penonton.
Sanksi itu jelas berimbas pada mentalitas pemain. Untuk menghadapi sanksi berat ini, Adilson Maringa ikut membeberkan pendapat pribadinya.
"Tentu sangat berat, karena kami harus bertanding tanpa disaksikan oleh suporter lagi," ujar Maringa kepada INDOSPORT.com, pada Rabu (09/11/22).
Maringa pun mengakui, bahwa keberadaan Aremania berperan penting untuk pemain. Dukungan mereka lah yang menjadi pembangkit motivasi pemain.
"Dukungan Aremania dan Aremanita sangat kami rasakan ketika bertanding di Kanjuruhan. Jadi sanksi ini sanga berat," tambah dia.
Sanksi dari Komdis PSSI menjelaskan bahwa larangan bertanding dengan penonton mencakup semua laga home Arema FC pada sisa Liga 1 musim ini.
Itu artinya, Dendi Santoso dkk akan menjalani 11 jadwal laga home tersisa di luar Malang, plus tanpa disaksikan oleh penonton.