INDOSPORT.COM - PSIS Semarang tak ingin kesalahan dalam 10 laga awal Liga 1 Indonesia 2022-2023 terulang. Makanya, Muhammad Ridwan diberi fungsi baru untuk membantu pelatih asal Inggris, Ian Andrew Gillan, mengevaluasi tim.
Muhammad Ridwan merupakan salah satu pemain tersukses yang pernah membela PSIS, tepatnya saat membawa klub menduduki posisi runner-up alias finalis Liga Indonesia 2006.
Ridwan juga menutup karier secara cemerlang. Ia membawa PSIS promosi ke Liga 1 2018, setelah merebut peringkat ketiga pada Liga 2 2017.
Pengabdian kepada PSIS berlanjut dengan menjabat sebagai pelatih di tim elite pro academy (EPA). Seiring berjalan waktu, ia diberi kepercayaan menjabat direktur akademi PSIS.
Kini, sebuah tugas bagus sudah diterima Ridwan. Menyusul dua rekannya di PSIS musim 2006, I Komang Putra dan Idrus Gunawan, dia juga diajak membenahi tim senior.
Jika Komang Putra menjadi pelatih kiper dan Idrus berposisi asisten pelatih, Ridwan diberi tugas tambahan sebagai kepala analisis tim senior. Jelas bukan tugas mudah baginya.
CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, menyebut tugas ini menjadi bagian penting untuk mengevaluasi tim. Ridwan punya tugas utama membantu pelatih Ian Andrew Gillan untuk membenahi Hari Nur Yulianto dkk.
"Coach Ridwan kami beri tugas tambahan untuk menjadi kepala analisis tim senior. Harapannya supaya detail-detail di sana seperti taktikal benar-benar matang," kata Yoyok Sukawi.
Tim analis sudah dimaksimalkan tim-tim Eropa untuk mencari pemain atau membenahi detail kelebihan dan kekurangan individu pemain. Hal serupa belakangan mulai diterapkan di Indonesia.
Tim tetangga, Persis Solo, bahkan merekrut sosok dari penyedia data Transfermarkt, untuk membantu Rasiman dan Leonardo Medina. Maka, PSIS punya Muhammad Ridwan sebagai penyedia data bagi Ian Andrew.
"Coach Ridwan dapat diskusi dan saling memberi masukan kepada tim pelatih mengenai perbaikan-perbaikan di tim ini," tutur Yoyok Sukawi.