Bentuk Grup, Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Makin Solid Perjuangkan Keadilan
Vincentius Ari lantas menuturkan, bahwa pembentukan WhatsApp Grup mendapat antusias tinggi dari keluarga para korban Tragedi Kanjuruhan usai laga Arema FC vs Persebaya.
Hingga saat ini, jumlahnya sudah mencapai ratusan anggota dalam grup tersebut, mengingat jumlah korban memang sangat besar.
"Tidak hanya keluarga korban yang meninggal dunia, tapi juga mereka yang anggota keluarganya masih mengalami luka-luka," kata Ari.
Dia pun berharap grup ini bisa semakin komplet dan mencakup semua keluarga korban yang terdampak dalam tragedi.
"Sayangnya masih terkendala, karena beberapa di antara mereka tidak ada nomor WA-nya. Tapi kita akan berjuang bersama," ujarnya.
Sebelumnya, keluarga korban yang terdampak dalam Tragedi Kanjuruhan berupaya untuk terus mengejar keadilan dari segi hukum dengan berangkat ke Jakarta.
Tujuan mereka bukan untuk melakukan aksi demonstrasi. Namun untuk mengadukan proses hukum yang dinilai belum adil kepada sejumlah lembaga negara.
"Dari sisi korban, proses hukum yang berjalan sampai saat ini kami rasa jauh dari kata memuaskan," ucap perwakilan keluarga korban, Vincentius Ari kepada awak media di Malang, Rabu (16/11/22).
"Untuk itulah kami bersepakat berangkat ke Jakarta untuk mengadukan permasalahan ini ke pihak-pihak terkait," sambung dia.
Seratusan rombongan berkumpul dan sama-sama berangkat dari Posko Tim Gabungan Aremania (TGA) yang terletak di Gedung KNPI Kota Malang. Para keluarga korban Tragedi Kanjuruhan didampingi beberapa koordinator TGA beserta tim hukum dengan menaiki dua bus besar pukul 18.30 WIB.