INDOSPORT.COM - Partai pembuka Piala Dunia 2022 memunculkan sebuah berita kontroversi yang menyebutkan bahwa 8 pemain timnas Ekuador 'disuap' supaya mengalah ketika berhadapan dengan timnas Qatar.
Tentu saja berita ini mengegerkan dunia karea Qatar sendiri sudah memiliki catatan buruk terkait adanya indikasi pelanggaran hak asasi manusia terkait meninggalnya 6.500 pekerja migran.
Selain itu, Qatar juga dikritik oleh negara-negara Eropa dan barat karena pelarangan perilaku humoseksual di tuan rumah piala dunia tersebut. Mereka juga melarang konsumsi minuman beralkohol.
Perlu diketahui bahwasanya menjadi tuan rumah Piala Dunia merupakan tanggung jawab besar. Namun, hal itu dianggap tidak dilakukan dengan baik oleh Qatar pada edisi kali ini.
Dalam beberapa minggu terakhir terdapat peningkatan laporan yang mengungkapkan pelanggaran hak asasi manusia dan kurangnya jaminan terkait keamanan bagi peserta dan fans yang datang.
Semua itu belumlah cukup, saat ini tuan rumah Piala Dunia menghadapi tuduhan serius yang membuat mereka berada dalam posisi yang sangatlah buruk, yakni tuduhan suap.
Amjad Taha, seorang pakar urusan politik strategis dan direktur regional pusat Inggris di Arab Saudi melaporkan dugaan adanya suap yang dilakukan oleh Qatar.
Menurut Amjad Taha, terdapat 8 pemain tim nasional Ekuador yang diduga telah disuap dengan total uang 7,4 juta euro sebagi imbalan untuk mengalah ketika bertanding melawan timnas Qatar.
Selain itu, ia juga memperingatkan bahwa sumber internal dari Ekuador dan Qatar telah mengonfirmasi operasi tersebut dan meminta dunia untuk menentangnya.
Menurut laporan tersebut, Qatar menawarkan Ekuador bahwa mereka akan membiatkan menang 0-1 dengan gol di babak kedua dengan imbalannya akan ditransfer.