INDOSPORT.COM - Jelang laga pembuka Piala Dunia 2022, timnas Ekuador kembali dihantam masalah yang sangat serius. Mereka mencoret bek Byron Castillo dari skuad.
Adapun pencoretan Castillo karena ia diduga terlibat dalam kasus penipuan dokumen bahwa ia lahir di Tumcao, Kolombia, bukan di Ekuador seperti dalam dokumennya.
Byron Castillo mengaku menggunakan akta kelahiran palsu dalam pengakuan tahun 2018 yang diduga ditutup-tutupi oleh Federasi Sepak Bola Ekuador (FEF).
Kasus tersebut diangkat kembali dan dibawa ke Komisi Banding FIFA setelah Chile dan Peru yang finis di bawah Ekuador dalam kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Conmebol protes.
Pengadilan Arbitrasi Olahraga (CAS) memutuskan bahwa Byron Castillo memiliki dokumen-dokumennya ketika ia mulai bermain untuk timnas Ekuador, tapi sekarang baru terbukti kepalsuannya.
CAS kemudian memutuskan akan menghukum timnas Ekuador dengan 3 hukuman, yang pertama adalah mengurangi 3 poin dalam kualifikasi Piala Dunia berikutnya.
Kedua adalah timnas Ekuador akan didenda sebesar 100.000 franc Swiss dan timnas Chile serta timnas Peru wajib diberikan kompensasi atas kerugian yang mereka alami.
Juri CAS mengatakan bahwa Byron Castillo memenuhi persyaratan oleh aturan FIFA bermain di kualifikasi Piala Dunia dan di Qatar. Namun, ia berusaha memalsukan dokumennya guna mendapatkan paspor Ekuador.
Pelatih timnas Ekuador, Gustavo Alfaro mengakui bahwa mencoret Byron Castillo merupakan keputusan yang sangat berat. Apalagi situasinya menjelang laga pembuka Piala Dunia 2022.
Gustavo Alfaro mengatakan bahwa sang pemain merupakan andalan di lini belakang timnas Ekuador. Ia merasa sangat kesusahan mencari pemain pengganti yang sepadan dengan Byron Castillo.