INDOSPORT.COM - Gelandang klub Liga 1 Indonesia, Persija Jakarta yakni Resky Fandi nyaris jadi petugas pemadam kebakaran di Mamuju, Sulawesi Barat lima tahun lalu atau 2017 lalu. Itu terjadi karena dia merasa karier sepak bolanya mandek.
Usai lulus sekolah pada 2016, dirinya tidak memiliki kegiatan yang produktif. Aktivitas berlatih sepak bola di SSB Mitra Manakarra sejak kelas 3 SD hingga SMA pun sudah tidak ia jalani.
Pemain 23 tahun itu juga sempat menganggur setahun hingga memutuskan untuk melamar pekerjaan jadi pemadam kebakaran di kampung halamannya.
"Waktu itu tidak ada kerjaan. Saya jadi pengangguran satu tahun setelah lulus sekolah. Saya pun merasa tidak enak kalau selalu minta (kebutuhan) ke orang tua di rumah,"
"Hingga akhirnya saya sempat mendaftar pemadam di kampung, Mamuju. Saya bahkan sudah mengumpul berkas pendaftaran," katanya dilansir dalam laman resmi klub.
Sambil menunggu kelanjutan proses lamaran pekerjaan, ada momen di mana pelatih Timnas Indonesia U-19 kala itu, Indra Sjafri, menggelar seleksi pemain di Mamuju. Resky pun terpanggil untuk ambil bagian dalam seleksi tersebut.
"Setelah setahun lulus SMA ada seleksi Timnas U-19 di bawah pelatih Indra Sjafri. Dia pergi ke kampung untuk menggelar seleksi,
"Alhamdulillah saya terpilih ke Jakarta (pemusatan latihan). Momen itu bagi saya menjadi momen keberuntungan," tutur Resky.
Setelah terpilih dalam seleksi Timnas U-19, Resky terbang ke Cijantung, Jakarta Timur, untuk bergabung dengan para pemain muda dari berbagai daerah.
Tapi, ada tantangan tersendiri yang dihadapi. Meski sudah bergabung dalam pemusatan latihan Garuda Nusantara, Resky justru merasa tak percaya diri.
"Awal-awal saya datang ke Cijantung, lokasi TC, saya sangat minder. Sebab, postur anak-anak yang lain besar. Wah ini kayaknya sulit. Banyak hal-hal detail yang saya baru tahu di TC. Kondisi tersebut membuat saya minder," ujar Resky.