Piala Dunia 2022

Usai Piala Dunia 2022, Para Pemain Timnas Iran Terancam Dipenjara Oleh Rezim Negaranya

Rabu, 23 November 2022 15:01 WIB
Penulis: Serly Putri Jumbadi | Editor: Isman Fadil
© REUTERS/Majid Asgaripour/WANA
Pemain Timnas Iran berpotensi untuk dijebloskan penjara oleh rezim negaranya usai gelaran Piala Dunia 2022. Copyright: © REUTERS/Majid Asgaripour/WANA
Pemain Timnas Iran berpotensi untuk dijebloskan penjara oleh rezim negaranya usai gelaran Piala Dunia 2022.

INDOSPORT.COM – Pemain Timnas Iran berpotensi untuk dijebloskan penjara oleh rezim negaranya usai gelaran Piala Dunia 2022.

Seperti diketahui, Iran menuai banyak kontroversi dan kecaman dari berbagai macam pihak karena kematian Mahsa Amini, yang sempat viral beberapa waktu lalu karena menolak mengenakan hijab.

Iran memang dipenuhi dengan ketakutan usai pemerintah secara sepihak mengharuskan penduduk perempuan mengenakan hijab.

Mahsa Amini merupakan remaja Kurdi berusia 22 tahun yang meninggal setelah ditahan oleh polisi moral karena tak menuruti aturan penguasa dengan mengenakan hijab.

Berbagai protes serta unjuk rasa digaungkan di berbagai tempat. Salah satunya pada gelaran Piala Dunia 2022, banyak aksi protes yang dilakukan baik dari penggemar maupun pemain.

Timnas Iran menuai sorotan setelah melakukan aksi solidaritas dengan tidak menyanyikan lagu kebangsaan saat laga melawan Inggris, beberapa waktu lalu.

Akibat dari aksi ini, penggawa timnas Iran berpotensi untuk ditangkap polisi negara setempat, usai menolak untuk menyanyikan lagu kebangsaan pada ajang bergengsi itu.

Melansir akun Twitter dari seorang jurnalis Inggris yakni Jonathan Swain mengabarkan penggemar Iran mencemooh lagu kebangsaan Iran.

Selain itu, New York Times turut mengabarkan bahwa penggemar Iran melakukan aksi protes di dalam Stadion Internasional Khalifa dengan menuliskan beberapa kata untuk kebebasan masyarakatnya.

Bahkan, dalam saluh satu video yang dibagikan oleh sebuah akun Twitter, warga Iran di distrik Shahran Teheran malah bersorak dengan kekalahan tim mereka atas Inggris.