Jika Ingin Leluasa Berbenah, Arema FC Disarankan Takeover Stadion
Mohammad Saifuddin Abu Bakar jelas punya alasan kuat di balik sarannya kepada Arema FC untuk melakukan takeover stadion.
Sebagai figur yang berpengalaman di sepak bola Asia, langkah ini merupakan solusi tepat dalam mencapai misi Arema FC untuk memulihkan kondisinya pascatragedi.
"Tujuannya adalah bisa melakukan kontrol sepenuhnya terhadap sistem pengelolaan stadion, termasuk sistem pengamanan," ujar figur yang tinggal di Kuala Lumpur, Malaysia tersebut.
Situasi ini mungkin relevan untuk dilakukan Arema FC pada musim 2023/2024 mendatang, atau ketika sanksi Komdis untuk sisa musim ini rampung.
Yaitu ketika menggelar kembali jadwal laga home Liga 1 secara normal dengan penonton. Arema FC mesti mencari pengganti Stadion Kanjuruhan yang dinilai paling ideal.
Sementara itu, jalan klub Liga 1, Arema FC, untuk mendapatkan kembali AFC Club License dipastikan bakal lebih berat pada tahun 2023 mendatang.
Sebagaimana diketahui, Arema FC dipastikan segera mencari markas lain setelah Stadion Kanjuruhan Malang direnovasi.
Situasi ini menyusul hasil audit teknis yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) beberapa waktu lalu. Audit itu sendiri merupakan instruksi langsung dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dalam merespons Tragedi Kanjuruhan.
Kesimpulannya, Stadion Kanjuruhan mesti dilakukan renovasi lantaran beberapa fasilitasnya dinilai kurang memenuhi standar kelayakan menggelar laga sepak bola.
Sementara bagi Arema FC, Stadion Kanjuruhan menjadi home base yang didaftarkan tak hanya di kompetisi Liga 1, tetapi juga ketika mengikuti AFC Club License.