Piala Dunia 2022: Qatar Dituduh Memalsukan Jumlah Penonton yang Hadir ke Stadion
Sebelumnya, Qatar juga mendapatkan dugaan melakukan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), terkait dengan pembangunan stadion.
Hal tersebut dikarenakan sebagian besar pekerja dari luar negeri dipaksa melakukan percepatan pembangunan, guna persiapan Piala Dunia 2022.
Selain itu, Qatar juga dianggap melakukan hal kontroversial, karena menolak melakukan toleransi terhadap LGBT, serta menolak minuman beralkohol masuk ke dalam stadion.
Baru-baru ini, Qatar semakin mendapatkan cap buruk sebagai tuan rumah gelaran Piala Dunia 2022. Mengingat, mereka melakukan penggelembungan angka pada jumlah penonton yang hadir ke stadion.
Hal tersebut dilakukan oleh Qatar dengan mengumumkan 67.372 penonton hadir ke Stadion Al Bayt, dalam pembukaan Piala Dunia 2022. Padahal kapasitasnya hanya mencapai 60.000 bangku.
“Pertandingan Belanda melawan Senegal dikatakan mencapai 41.721 penonton hadir di dalam Stadion Al Thumama, yang hanya berkapasitas 40.000,” tulis laporan dari Sportbible.
“Foto-foto yang diambil saat Belanda menang 2-0 atas Senegal menunjukkan seluruh bagian stadion kosong saat Belanda merayakan gol telat.”
Keadaan itu juga memancing respon dari beberapa pengamat sepak bola di seluruh dunia. Bahkan, mereka tidak segan-segan untuk mengecam Qatar.
“Lebih banyak kursi kosong di Senegal-Belanda daripada di konvensi penderita wasir, Jumlah kursi kosong di setiap stadion benar-benar membuat turnamen ini terasa seperti Euro Covid,” ujar salah satu penggemar, Paddy Power.
“Kami berada 30 menit di Stadion Al Thumama, masih ada deretan kursi kosong. Ini bisa dibilang permainan terbaik di tempat terkecil,” tambah wartawan Kanada, Joe Callaghan dikutip dari Sportbible.
Sumber: Sportbible