INDOSPORT.COM - Pelatih Madura United, Fabio Araujo Lefundes, secara terang-terangan tidak sepakat dengan penerapan sistem bubble untuk lanjutan Liga 1 Indonesia 2022-2023.
Dia berpandangan bahwa sistem sentralisasi laga plus tanpa penonton itu bukan sebuah solusi pasca-terjadinya Tragedi Kanjuruhan.
Sebagai manusia biasa, Fabio Lefundes juga melihat tragedi yang pecah pada 1 Oktober lalu itu jelas menjadi sebuah ironi mengenaskan.
Bagaimana sebuah laga sepak bola mesti membuat ratusan korban jiwa harus tumbang. Sebanyak 135 di antaranya bahkan meninggal dunia.
"Tragedi (Kanjuruhan) terjadi, (tentu berdampak) buruk bagi keluarga yang kehilangan kerabat. Buruk juga bagi para pemain dan pelatih yang berada di hari pertandingan," tutur Fabio Lefundes, Jumat (25/11/22).
Sementara penerapan sistem bubble dalam lanjutan Liga 1 nanti dinilai bukanlah solusi tepat. Seharusnya, baik PSSI maupun PT Liga Indonesia Baru (LIB) punya solusi yang lebih bijak.
Alasannya tentu saja ada waktu yang lebih dari cukup dalam menetapkan kebijakan soal kelanjutan Liga 1 sejak tragedi di Malang itu terjadi.
"Masalahnya adalah sudah dua bulan berlalu dan sejauh ini mereka belum menemukan solusi," cetus pelatih berkebangsaan Brasil tersebut.