Piala Dunia 2022

Aturan Baru, FIFA Larang Fans Inggris Pakai Kostum Tentara Salib Selama Piala Dunia 2022

Minggu, 27 November 2022 00:00 WIB
Penulis: Lukman Hadi Subroto | Editor: Subhan Wirawan
© Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT
Asosiasi Sepakbola dunia FIFA melarang fans timnas Inggris untuk mengenakan pakaian prajurit Perang Salib selama Piala Dunia 2022 berlangsung. Copyright: © Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT
Asosiasi Sepakbola dunia FIFA melarang fans timnas Inggris untuk mengenakan pakaian prajurit Perang Salib selama Piala Dunia 2022 berlangsung.

INDOSPORT.COM - Asosiasi Sepakbola dunia FIFA melarang fans timnas Inggris untuk mengenakan pakaian prajurit Perang Salib selama Piala Dunia 2022 berlangsung.

Pelarangan tersebut terjadi ketika Inggris berhadapan dengan Amerika Serikat pada Sabtu (26/11/2022) dini hari WIB dalam lanjutan fase grup Piala Dunia 2022.

Saat itu, terdapat pendukung timnas Inggris yang kedapatan memakai pakaian seperti St George atau pasukan perang salib di pertandingan Piala Dunia 2022.

FIFA lantas menyarankan untuk tak memakai pakaian tersebut selama Piala Dunia 2022 digelar. Mereka merasa itu bisa jadi menimbulkan kekacauan karena Qatar merupakan negara Islam.

Selain itu, FIFA juga khawatir adanya fans yang mengenakan pakaian Perang Salib tersebut bisa memicu perang suci yang berusia lebih dari 10 abad tersebut.

Sebelum pertandingan Inggris melawan Amerika Serikat dimulai terdapat 2 fans 'The Three Lions' yang ditolak masuk stadion karena mengenakan pakaian Perang Salib lengkap dengan pedang dan perisai plastik.

Dalam pernyataan FIFA, kostum Tentara Salib dalam konteks Arab bisa jadi akan menyinggung umat Islam. Hal itulah menjadi alasan logis yang digunakan FIFA melarang menggunakan pakaian tersebut.

The Times melaporkan bahwa pelarangan kostum Tentara Salib dilarang karena rekan-rekan dari anti-diskriminasi meminta para penggemar untuk mengenakan pakaian yang pantas dan tak menyinggung siapapun.

Sementara itu, beberapa fans timnas Inggris yang ditolak masuk stadion bersikeras bahwa apa yang mereka kenakan bukanlah sesuatu yang mengarah pada perbuatan rasis.

Mereka juga mengatakan bahwa apa yang dikenakan merupakan jati diri mereka dan itu hanya sebuah cosplay, bukan untuk menyinggung pihak manapun. Mengenakan pakaian tersebut hanya sebagai simbol dukungan terhadap Inggris dan mengingat sejarah.