Kawal Aksi, Kapolres Malang Bersimpuh dan Tampung Aspirasi Arek Malang
AKBP Putu Kholis Aryana juga tak segera beranjak ketika sesinya untuk menjawab segala kesuh kesah warga Malang selesai.
Dia tetap berdiri secara tegak di tengah jalan simpang 4 Kepanjen, untuk mengawal aksi Malang Selatan Bergerak hingga tuntas.
Arek-Arek Malang kemudian menggelar teaterikal perihal kronologi dalam Tragedi Kanjuruhan terjadi pada Sabtu (01/10/22) lalu.
Bom asap yang dilemparkan menjadi simbol lontaran gas air mata, sedangkan keranda berwarna hitam melambangkan 135 korban jiwa.
Pada ujung aksinya, Kapolres Malang menerima bendera tanda duka cita dari massa aksi Tragedi Kanjuruhan. Dia membawa dan menciumnya sebagai penghormatan kepada para korban tragedi yang mayoritas suporter Arema FC, Aremania itu.
Sementarai itu, Arek-arek Malang sebelumnya begitu kompak dalam membentangkan berbagai spanduk dengan tulisan Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan.
Setidaknya, itu adalah pemandangan yang jamak didapati pada berbagai jalanan Malang Raya, baik Kota Malang, Kota Batu hingga Kabupaten Malang.
Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang terletak di dekat Masjid Sabilillah bahkan dijejali dengan ratusan syal berwarna biru khas Arema dan Aremania.
Sementara spanduk-spanduk yang mayoritas berwarna hitam dan putih, nyaris ditemui di setiap jengkal jalanan Malang Raya.
Balai Kota Malang dan Gedung DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) yang merupakan kantor pemerintahan, tak luput dari pemasangan spanduk usut tuntas Tragedi Kanjuruhan di markas Arema FC.