Kurang Sreg Soal Kompetisi, Panpel Klub Liga 1 Minta PT LIB Gelar Pertemuan Lagi
Stadion Moch Soebroto, Magelang, sejatinya bukan tempat baru bagi Panpel Persis. Laga kandang perdana musim ini melawan Dewa United berlangsung di sana.
Sosok-sosok yang ada di tubuh panpel Persis Solo juga turut memegang ketika tim Liga 2, Nusantara United FC, bermarkas di Magelang. Ginda memastikan Stadion Moch Soebroto memungkinkan jadi tuan rumah sistem bubble.
"Jika memang putaran pertama harus dijalankan dengan sistem bubble, fasilitas Stadion Moch Soebroto sudah sangat mumpuni," jelas Ginda Ferachtriawan.
Ginda masih belum mengetahui kapan kompetisi Liga 1 akan dilanjutkan lagi. Saat pertemuan di Jakarta lalu, PT LIB mengaku sudah mengajukan perizinan Liga 1 kepada Polri.
"Sebelum pertemuan memang sudah ada pengajuan perizinan, kemudian secara paralel klub-klub Liga 1 dikumpulkan. Kalau nanti sudah ada deal tanggal, teman-teman Panpel minta ada pertemuan lagi," ungkap Ginda.
Ginda Ferachtriawan masih berharap bahwa putaran kedua yang rencananya digelar dengan sistem home and away bisa berlangsung di Stadion Manahan Solo.
Menurutnya, pertandingan Liga 1 bisa menjadi test event Piala Dunia U-20 2023. Pertandingan bisa digelar berbarengan dengan adanya renovasi sisi luar dan perawatan berjalan.
"Pertandingan itu nantinya menjadi penting untuk mencari kelemahan dari Manahan, agar siap untuk Piala Dunia. Evaluasi yang selama ini berulang adalah kurangnya penerangan kawasan Manahan pada malam hari dan tempat parkir," papar Ginda.
Dalam pertemuan di Jakarta, para Panpel klub Liga 1 sejatinya sudah diajak untuk praktik di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK). Namun masalahnya, kondisi GBK jauh lebih siap dibanding stadion lain.
"Area jogging track di lingkar luar stadion GBK sangat lebar. Pintu keluar juga saya lihat lebih dari 10. Sementara yang ada di Manahan lebih kecil dan pintunya hanya empat. Situasi dan kondisi dari setiap stadion kan beda," pungkasnya.