Piala Dunia 2022: Keluarga Timnas Iran Diancam Pemerintah, Mirip Italia Era 1938?
Pada edisi sebelumnya, Benito Mussolini juga sangat bangga karena Italia terpilih menjadi tuan rumah dan menjadi juaranya. Meski bukan pelatih atau pemain, ia menjadi sangat berambisi memenangkan Piala Dunia.
Sang diktator kemudian memberikan pesan kepada seluruh pemain Timnas Italia dan juga para stafnya. Adapun pesan tersebut seperti sebuah ancaman.
'Kemenangan dan mempertahankan trofi Pial Dunia menjadi harga mati untuk Gli Azzurri (julukan timnas Italia). Pesan tersebut disampaikan kepada tim besutan allenatore Vittorio Pozzo.
Ancaman tersebut digunakan oleh Benito Mussolini sebagai alat propaganda doktrin fasisme untuk menyatukan rakyat Italia. Bahkan, ia menggunakannya untuk menyatukan dunia.
Saat Piala Dunia 1938 berlangsung, Italia mampu mengalahkan lawan-lawanya, mulai Norwegia, tuan rumah Prancis, hingga Brasil di partai semifinal.
Pada partai final, anak asuh Vittorio Pozzo harus berhadapan dengan kekuatan sepak bola terbesar dan sedang dalam tren menanjak, yakni Timnas Hungaria.
Mengetahui bahwa lawan yang dihadapi Italia sangat berat, Benito Mussolini kemudian mengirim pesan ancaman bagi Giuseppe Meazza dan kawan-kawan.
Saat itu, sang pemimpin fasis mengirim pesan ancaman dalam bahasa Italia, yakni 'Vincere o morire!' atau 'Menang atau mati!'. Pesan tersebut sontak membuat seluruh pemain dan staf kepelatihan takut.
Berangkat dari pesan ancaman tersebut, Timnas Italia akhirnya menang dengan skor 4-2. Kemenangan tersebut tentu menjadi kebanggaan dan juga menyelamatkan nyawa.
Di sisi lain ada pengakuan dari kiper Hungaria yang menyatakan bahwa ia membiarkan Italia menjebol gawangnya demi menyelamatkan nyawa para pemain dan staf.
Sumber: nypost.com