INDOSPORT.COM – Mengenal sosok Massimo Luongo, pemain keturunan Indonesia yang membela Australia di event akbar sepak bola bertajuk Piala Dunia.
Sejak Piala Dunia bergulir pertama kali pada tahun 1930 silam, Indonesia tercatat hanya sekali tampil di event empat tahunan tersebut, yakni pada 1938 dengan nama Hindia Belanda.
Sejak saat itu, Indonesia pun tak pernah sekalipun mengendus dan merasakan atmosfer Piala Dunia kembali hingga edisi ke-22 pada tahun 2022 ini digelar di Qatar.
Meski tak pernah tampil di Piala Dunia kembali, Indonesia tetap bisa merasakan atmosfernya lewat beberapa pemain keturunannya yang berlaga bersama negara-negara lainnya.
Tercatat, banyak para pemain keturunan Indonesia yang pernah tampil di Piala Dunia. Mayoritas para pemain keturunan ini adalah para pemain Belanda.
Selain Belanda, ada juga beberapa pemain keturunan Indonesia yang bermain di Piala Dunia. Salah satunya adalah Massimo Luongo dari Australia.
Pemain yang kini bermain bagi Middlesbrough di kasta kedua Liga Inggris tersebut tercatat pernah masuk skuad Australia yang tampil di Piala Dunia 2014 dan 2018.
Pada Piala Dunia 2022 ini, Massimo Luongo tak lagi dipanggil oleh pelatih Australia, Graham Arnold ke dalam skuadnya dan digantikan para pemain muda.
Meski demikian, pernah masuknya Massimo Luongo ke dalam skuad Australia untuk Piala Dunia 2014 dan 2018 menjadi kebanggaan tersendiri bagi Indonesia, mengingat pertalian darah yang ia miliki.
Profil Massimo Luongo
Darah Indonesia yang dimiliki Massimo Luongo sendiri datang dari sang ibunda, yang diketahui berasal dari Nusa Tenggara Barat.
Tak tanggung-tanggung, pemain kelahiran Sydney 25 September 1992 ini memiliki darah seorang sultan NTB. Ibunya diketahui merupakan putri Sultan Bima dan Dompu, yakni Ambela Abu'l-Khair Sirajuddin.
Tak hanya keturunan Indonesia, Massimo Luongo juga merupakan keturunan Italia yang berasal dari sang ayah, yakni Mario.
Lahir dari perkawinan antar-ras, Massimo Luongo yang lahir dan tumbuh di Australia pun memiliki tim nasional berjuluk Socceroos itu sebagai negara yang ia bela.
Kiprahnya di sepak bola bermula di tim semi-profesional bernama APIA Leichhardt Tigers. Setelahnya Massimo Luongo bergabung tim kenamaan Inggris, Tottenham Hotspur.
Usai menimba ilmu bersama Tottenham Hotspur, Massimo Luongo pun berhasil menembus tim utama dan sempat tampil di Piala Liga Inggris kontra Stoke City pada 2011.
Kegagalannya mengeksekusi penalti di laga tersebut yang berujung kekalahan bagi timnya, membuat pria berusia 30 tahun ini dipinjamkan ke tim-tim kasta terbawa sebelum dilepas ke Swindon Town pada 2013.
Setelahnya karier Massimo Luongo mengalami penurunan, kendati masih bermain di Inggris. Tercatat ia bermain bagi tim-tim kasta terbawah dari Queen Park Rangers, Sheffield Wednesday, hingga kini Middlesbrough.
Meski bermain di tim-tim kasta bawah, Massimo Luongo mendapat kepercayaan tampil bagi Australia di ajang-ajang internasional.
Total 41 caps telah dimainkan pemain yang berposisi sebagai gelandang tengah itu dengan torehan mencetak enam gol dan enam assist.
Artikel ini disponsori oleh KACANG DUA KELINCI, teman nonton bola.