Piala Dunia 2022

3 Dosa Hansi Flick yang buat Jerman Merana di Piala Dunia 2022

Jumat, 2 Desember 2022 08:22 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© REUTERS/Thaier Al-Sudani
Pelatih Jerman, Hansi Flick di laga Piala Dunia 2022 kontra Kosta Rika (02/12/22). (Foto: REUTERS/Thaier Al-Sudani) Copyright: © REUTERS/Thaier Al-Sudani
Pelatih Jerman, Hansi Flick di laga Piala Dunia 2022 kontra Kosta Rika (02/12/22). (Foto: REUTERS/Thaier Al-Sudani)
1. Tak Fokus dengan Sepak Bola

Sepanjang gelaran Piala Dunia 2022 ini, Jerman melakukan banyak hal kontroversial di luar lapangan yang tak ada kaitannya dengan sepak bola.

Bisa dikatakan, Jerman terlibat dalam sebuah politik praktis, yakni mengkritisi Qatar selaku tuan rumah dan FIFA selaku penyelenggara.

Kritikan ini ditunjukkan sejak laga perdana Jerman di ajang ini, di mana para penggawa Der Panzer melakukan aksi tutup mulut dengan gestur tangan menutup mulutnya sesaat sebelum laga kontra Jepang.

Lalu jelang laga kedua kontra Spanyol, Hansi Flick membiarkan anak asuhnya tak terlibat konferensi pers sebagai lanjutan aksi tutup mulut tersebut.

Hal ini membuat Jerman seakan tak fokus untuk menampilkan performanya di atas lapangan, dan membuat fokus Hansi Flick terhadap performa anak asuhnya terbelah karena politik praktis tersebut.

2. Tak Percayakan Niclas Fullkrug sebagai Starter

Hansi Flick datang ke Qatar dengan membawa para pemain bintangnya. Kepercayaannya para pemain bintang ini siapa sangka berbuah petaka.

Alih-alih memanfaatkan 26 pemain yang dibawanya, Hansi Flick tak melakukan banyak rotasi, terutama di sektor lini depan.

Salah satu dosa Hansi Flick adalah tak memercayakan Niclas Fullkrug mengisi pos penyerang tengahnya. Padahal, penyerang berusia 29 tahun ini teruji dalam mencetak gol dan hanya kalah karena nama besar.

Di Piala Dunia 2022 ini, Fullkrug hanya tampil sebagai pemain pengganti saja. Meski masuk sebagai pengganti, nyatanya penyerang Werder Bremen ini mampu mencetak dua gol dan satu assist.

Bebalnya Hansi Flick yang terus mempercayai Thomas Muller dan Kai Havertz di lini depan dan mengabaikan Fullkrug yang tajam pun membuat Jerman harus tersingkir lebih cepat.