INDOSPORT.COM - Sejarah hari ini, tepat pada 2 Desember 2010, Qatar resmi memenangkan bidding dan ditunjuk untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.
Penunjukan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 diwarnai kontroversi. Ini adalah pertama kalinya gelaran sepak bola Piala Dunia berlangsung di Timur Tengah.
Konon, ini juga jadi momen pertama Piala Dunia diselenggarakan pada akhir tahun, mengingat di pertengahan tahun, Qatar diliputi musim panas yang menyengat.
Negara kaya yang hanya memiliki penduduk 1,7 juta jiwa itu diterpa berbagai isu selama proses persiapan menghadapi Piala Dunia.
Berawal dari 2 Oktober 2010, hari yang bersejarah bagi Qatar. Presiden FIFA saat itu, Sepp Blatter, merilis bahwa 22 anggota Komite Eksekutif memilih Qatar jadi tuan rumah.
Qatar mengalahkan kandidat kuat lainnya, yaitu Amerika Serikat, yang saat itu diyakini sangat berpeluang memenangkan bidding.
Setahun berselang, upaya Qatar dalam mempersiapkan perhelatan Piala Dunia 2022 mulai diwarnai dengan isu-isu kontroversial.
Masalah pertama muncul pada Mei 2011, ketika Phaedra al-Majid, wanita asal Qatar, menuding bahwa sejumlah pejabat Qatar mencoba menyuap pejabat tinggi FIFA.
Phaedra Al-Majid mengklaim bahwa Qatar telah menggelontorkan uang 1,5 juta dolar AS kepada Presiden CAF Issa Hayatou, Jacques Anouma, dan Amos Adamu.
Hal itu dilakukan guna memuluskan langkah Qatar untuk jadi tuan rumah Piala Dunia. Namun, ketiga tertuduh yang disebutkan menyangkal tudingan Phaedra Al-Majid.