INDOSPORT.COM - Tim Gabungan Aremania (TGA) langsung bereaksi keras dalam merespons hasil ekshumasi korban Tragedi Kanjuruhan pada Rabu (30/11/22) malam.
Posko yang menampung pengaduan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan itu dengan tegas menyatakan sikap untuk menolak hasil ekshumasi.
TGA lantas mempertanyakan kembali kinerja dari Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) yang menurunkan timnya selama proses ekshumasi.
Sebagaimana yang dipaparkan Kontras (komisi untuk orang hilang dan korban tindak kekerasan), selaku pendamping hak-hak para korban tragedi.
"Kita menyatakan menolak hasil ekshumasi yang diumumkan oleh PDFI melalui pimpinannya (dokter Nabil Bahasuan)," ucap Sekjen Kontras, Andy Irfan, mewakili TGA.
Pihaknya pun kembali mempertanyakan kinerja PDFI yang dinilai tak profesional, terutama perihal estimasi waktu dalam mengkaji sampel yang diambil selama proses ekshumasi.
"Kami meragukan keotentikan ilmiah dari proses tersebut. Bagaimana bisa proses ilmiah dilakukan dengan cepat tanpa kita tahu apa penyebab dipercepat?" tanya dia.
Ya, PDFI sebelumnya mengambil estimasi waktu paling lambat 8 pekan alias 2 bulan untuk mengetahui hasil forensik dalam proses ekshumasi.
Namun baru 3 pekan berjalan, hasilnya sudah keluar. Yang lebih mencengangkan, PDFI merilis bahwa tidak ada paparan gas air mata pada kondisi korban.
"Sungguh kah laboratorium yang digunakan untuk (mengkaji sampel ekshumasi itu yang independen?" tambah dia.