INDOSPORT.COM – Sebuah inovasi luar biasa yang diperkenalkan FIFA melalui bola Al Rihla yang digunakan di Piala Dunia 2022 ternyata bisa di-cas.
Sebagaimana diketahui, pertandingan perdana Grup C yang mempertemukan Argentina vs Arab Saudi, menuai banyak kontroversi. Salah satunya adalah gol Lautaro Martinez yang dianulir karena VAR.
Gagalnya gol Argentina itu terdapat peran bola yang digunakan sepanjang pertandingan. Ya, bola Al Rihla ternyata memiliki teknologi khusus yang terhubung dengan VAR.
Al-Rihla merupakan bola buatan Adidas yang dirancang dengan beragam teknologi canggih dan berfokus pada kecepatan. Inti dari bola ini memiliki sensor gerak yang melacak setiap sentuhan 500 kali per detik.
Di dalam tubuh Al-Rihla terdapat Inertial Measurement Unit (IMU) yang merupakan senor gerak dan bergantung pada sistem suspensi yang dikembangkan Adidas agar bola tetap stabil.
Sensor IMU bertenaga baterai dan dapat diisi ulang ketika menggunakan bola tersebut. Sama halnya ketika Anda menggunakan ponsel.
IMU sendiri dibuat oleh perusahaan edge-computing asal Jerman, KINEXON, yang memasukkan data melalui sensor ultra-wideband dari bola ke ruang VAR.
Menurut Adidas, teknologi ini dapat membantu menginformasikan situasi offside serta membantu mendeteksi sentuhan yang tidak jelas. Sehingga meningkatkan kualitas dan kecepatan proses pengambilan keputusan VAR.
Selain itu, FIFA dan Adidas mengungkapkan bola Al-Rihla sebagai bola tercepat yang pernah ada dalam sejarah turnamen sepak bola. Tentu, karena teknologi desain panel yang dapat meningkatkan aerodinamika.
Al-Rihla sendiri memiliki 20 panel yang terdiri dari delapan panel segitiga kecil dengan sisi yang kira-kira sama, serta 12 panel dengan ukuran lebih besar dan berbentuk seperti es krim.
Artikel ini disponsori oleh KACANG DUA KELINCI, teman nonton bola.