Lautaro Martinez 'Cosplay' Higuain, Langkah Argentina di Piala Dunia 2022 Bisa Mirip Edisi 2014?
Pada Piala Dunia 2014 lalu, nama Gonzalo Higuain menjadi bulan-bulanan karena dianggap menjadi faktor terbesar Argentina gagal menjadi juara.
Di edisi 2014 lalu, Higuain menjadi ujung tombak andalan Argentina. Hanya saja, tugasnya sebagai ujung tombak tak banyak memberi dampak penting.
Sepanjang turnamen, Higuain hanya mampu mencetak satu gol dan satu assist saja, kendati dirinya selalu tampil dalam tujuh laga yang dimainkan Argentina.
Parahnya lagi, gol Higuain sebagai ujung tombak Argentina baru tiba di babak perempat final, kala gol tunggalnya membawa timnya menang 1-0 atas Belgia.
Saat itu, gol Higuain dielu-elukan dan membuatnya dianggap sebagai pahlawan. Sayang, setelahnya eks bomber Juventus dan Real Madrid ini menjadi pesakitan dan bahan cecaran karena banyak membuang peluang.
Seakan Deja Vu, di Piala Dunia 2022 ini Argentina kembali dihadapkan pada situasi yang sama dengan 2014 lalu karena sosok Lautaro Martinez.
Seperti menjadi penerus Higuain, Lautaro seakan menunjukkan bahwa dirinya bakal jadi ‘duri dalam daging’ Argentina dalam usahanya meraih titel juara di Piala Dunia 2022.
Lautaro telah menunjukkan bahwa ia bisa seperti Higuain di Piala Dunia 2022 ini setelah gagal menciptakan satu pun gol hingga babak 16 besar dan banyak membuang peluang.
Hingga babak 16 besar Piala Dunia 2022 ini, statistik mengatakan bahwa Lautaro hanya punya nol persen tembakan yang berbuah gol dengan membuang tiga peluang emas yang seharusnya menjadi gol.
Di laga kontra Australia saja, Lautaro yang masuk di menit ke-71 mendapat tiga peluang matang. Lagi-lagi peluang itu tak mampu dimanfaatkannya menjadi gol.
Kebiasaan buang-buang peluang Lautaro ini pun membuatnya disandingkan dengan Higuain. Akankah persamaan ini juga akan membuat langkah Argentina di Piala Dunia 2022 juga berakhir seperti edisi 2014?