Belum dapat Izin ke FC Como, Kurniawan Dwi Yulianto jadi Pelatih Garuda Select 5
Melihat adanya jurang perbedaan antara pemain Inggris dan skuat Garuda Select 5 asal Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto pun menekankan dua strategi yang ia terapkan.
"Pertama, para pemain itu harus cepat mengambil keputusan, karena di sini kita bermain dengan intensitas, dengan tempo tinggi," jelas Kurniawan Dwi Yulianto.
"Kedua, tidak boleh ada kesalahan teknik yang mendasar, karena tentu bahaya untuk tim kita," tambah sosok 46 tahun tersebut.
Selain itu, Kurniawan Dwi Yulianto juga menyadari adanya perbedaan postur tubuh antara pemain Garuda dan pemain Eropa.
Namun, ia tidak menyalahkan kondisi itu, melainkan ikut mencari celah bagaimana menerapkan permainan efektif setiap kali berhadapan dengan pemain 'raksasa'.
"Yang paling mencolok sekali adalah secara fisik, mereka (pemain Eropa) tentunya lebih besar," ucap Kurniawan Dwi Yulianto lewat akun Instagram resmi Garuda Select.
"Ini bagus sekali untuk melatih anak-anak, untuk meningkatkan kemampuannya dan juga untuk mental mereka," pungkasnya.
Beberapa waktu lalu, skuat Garuda Select 5 yang dikomando Kurniawan berhasil menahan imbang salah satu tim kuat di Inggris, yakni Gillingham FC U-18.
Sempat kebobolan satu gol, Garuda Select akhirnya menyamakan kedudukan lewat gol Rizdjar Nurviat Subagja, pemain Borneo FC.
Sementara titel man of the match diraih oleh Rafly Selang, gelandang yang memiliki kecepatan, kedua kakinya sama kuat, serta bisa membuka ruang bagi teman-temannya.