Resep Maroko Sukses di Piala Dunia 2022: Kembalinya Hakim Ziyech, Pragmatisme ala Simeone-Ancelotti
Salah satu kunci kesuksesan Maroko di Piala Dunia 2022 ini adalah kembalinya sang kreator, yakni Hakim Ziyech ke skuad.
Sebelum Piala Dunia 2022 ini, winger milik Chelsea itu tersisih dari skuad Maroko di era pelatih sebelumnya, yakni Vahid Halilhodzic.
Halilhodzic sendiri memangku jabatan sebagai pelatih Maroko sejak 2019 hingga 2022. Karena suatu masalah, Ziyech pun diasingkan olehnya selama 17 bulan.
Alasan pengasingan pemain berusia 29 tahun itu dikarenakan attitude dan faktor cedera. Hal ini membuat Ziyech kemudian tak bisa membela Maroko di Piala Afrika 2021 dan Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Namun jelang Piala Dunia 2022, federasi sepak bola Maroko, FRMF, mengambil keputusan dengan memecat Halilhodzic dan merekrut Walid Regragui.
Hal ini pun membuat Ziyech kembali dipanggil ke Maroko untuk Piala Dunia 2022, meski di level klub, dirinya jarang dimainkan oleh Chelsea.
Perjudian Regragui ini membuahkan hasil. Ziyech menjadi tulang punggung Maroko dengan mencatatkan 376 menit bermain di Piala Dunia 2022 ini, lebih banyak ketimbang menit bermain yang dimainkannya bareng Chelsea musim ini.
Kepercayaan yang diberikan Regragui ini pun dibalas dengan Ziyech dengan penampilan gemilang. Tercatat ia menjadi pemain paling berbahaya di kubu Maroko di Piala Dunia 2022 ini.
Di Piala Dunia 2022 ini hingga babak 16 besar, Ziyech menjadi pemain Maroko dengan jumlah tembakan terbanyak (6 tembakan) dan pemain yang paling banyak menciptakan peluang (4 peluang).
Selain itu, Ziyech menjadi pemain Maroko ini menjadi pemain teraktif dengan tanpa bola, dengan catatan 7 dribel sukses, 8 tekel, dan 5 intersep.
Tak hanya karena Ziyech, kesuksesan Maroko juga dikarenakan filosofi Walid Regragui, yang ternyata terinspirasi dari Diego Simeone dan Carlo Ancelotti.