Tersingkir di Piala Dunia 2022, Bukti Inggris Hanya 'Ayam Sayur' di Bawah Southgate
Kontrak baru yang didapat Gareth Southgate medio 2021 lalu justru menjadi penanda kejatuhan Timnas Inggris di ajang-ajang selanjutnya.
Kejatuhan pertama terjadi di UEFA Nations League 2022/23, di mana Inggris harus terdegradasi ke grup B alias kasta kedua di ajang ini usai jadi juru kunci.
Kejatuhan berlanjut di Piala Dunia 2022 ini setelah Inggris tersingkir di babak perempat final dari Prancis selaku juara bertahan.
Imbas kekalahan dari Prancis ini, Inggris menciptakan rekor buruk sebagai tim yang paling banyak kalah di perempat final Piala Dunia, dengan tujuh kekalahan.
Sejatinya laju buruk Inggris ini sudah terlihat sejak lama, bahkan saat Southgate membawa anak asuhnya bisa ke semifinal Piala Dunia 2018, semifinal UEFA Nations League 2018/19, dan final Euro 2020.
Pasalnya, perjalanan Inggris ke tahap tersebut bersama Southgate dilewati dengan jalan mudah, yakni melawan tim-tim yang berada di luar 10 besar ranking FIFA.
Di semifinal Piala Dunia 2018, Inggris lolos fase grup usai menang atas Panama dan Tunisia. Lalu di babak gugur, The Three Lions menang atas Kolombia, Swedia, dan tumbang di tangan Kroasia serta Denmark.
Lalu di UEFA Nations League 2018/19, Inggris lolos ke semifinal usai menang atas Spanyol dan Kroasia, sebelum tumbang dari Belanda dengan skor 1-3.
Di final Euro 2020, lawan berat Inggris dari fase grup hingga semifinal hanya Jerman yang tengah regenerasi, sebelum bertemu Italia dan kembali takluk.
Bisa dikatakan, Inggris sudah menjadi 'Ayam Sayur' sejak Gareth Southgate ditunjuk pada 2016 silam. Progres yang ditunjukkan bisa dikatakan kebohongan semata, karena The Three Lions di bawahnya tak menunjukkan status tim besar.