Academie Mohammed VI de Football: Akademi Bikinan Raja yang Buat Maroko Sukses di Piala Dunia 2022
Kesuksesan Maroko di Piala Dunia 2022 diduga tak lepas dari banyaknya pemain keturunan yang bermain di liga-liga top Eropa bersama klub-klub besar.
Anggapan ini tak sepenuhnya salah, apalagi jika melihat fakta bahwa 16 dari 26 pemain Maroko di Piala Dunia 2022 ini adalah pemain keturunan yang lahir di negara lain.
Namun tak hanya pemain keturunan yang saja yang memberikan dampak terhadap kesuksesan Maroko di Piala Dunia 2022.
Kesuksesan Maroko ini juga tak lepas dari program yang dibentuk oleh sang raja, yakni Mohammed VI pada 2009 lalu dengan membangun akademi bernama Academie Mohammed VI de Football lewat kantong pribadinya sendiri!
Akademi ini dibentuk pada 2009 atau tepat 10 tahun masa kekuasaan Mohammed VI dengan tujuan memajukan olahraga di Maroko, terutama di kancah sepak bola.
Usai dicanangkan pada 2009, Academie Mohammed VI de Football resmi dibuka pada 2010 dan menampung anak-anak dari usia 13 hingga 18 tahun untuk memenuhi mimpinya bermain di kancah profesional.
Selain menciptakan para pemain berbakat, Academie Mohammed VI de Football juga bertujuan mencetak generasi baru yang bisa jadi tumpuan Maroko di kemudian hari.
Hal ini sesuai visi Academie Mohammed VI de Football saat dibentuk, yakni mencari talenta terbaik di Maroko terutama di daerah tertinggal dan menentukan studi kurikulum olahraga.
Selain itu, akademi ini juga visi untuk mengembangkan fasilitas sepak bola skala nasional, dan mempersiapkan para pemain junior untuk menembus liga profesional.
Sejauh ini, program tersebut berjalan mulus dan memberikan hasil di Piala Dunia 2022 ini, di mana sebagian pemain jebolan akademi ini menjadi tulang punggung Maroko.