INDOSPORT.COM - Pelatih PSIS Semarang, Ian Andrew Gillan, menilai PSS Sleman tidak pantas diremehkan meski belum pernah menang dalam sistem bubble Liga 1 Indonesia 2022-2023. Tim Elang Jawa memiliki keuntungan karena masa recovery mereka lebih panjang.
PSIS lebih diunggulkan untuk memenangi laga ini. Dalam lima pertemuan terakhir, Mahesa Jenar mencatatkan empat kemenangan dan hanya menelan sekali kekalahan.
Selain itu, PSIS sudah mencatatkan dua kemenangan pada sistem bubble ini. Mereka menghajar Madura United tiga gol tanpa balas dan membuat kejutan dengan mengalahkan Persija Jakarta 2-0.
Dari sisi kedalaman skuat, PSIS juga lebih unggul. Kembalinya Jonathan Cantillana dan Fredyan Wahyu dari akumulasi kartu kuning membuat mereka akan tampil dengan kekuatan lengkap.
Salah satu yang menjadi sorotan adalah Carlos Fortes. Bomber asal Portugal ini mengklaim sudah benar-benar fit untuk diandalkan dari menit pertama.
Namun, segala faktor tersebut hanya hitungan di atas kertas. Ian Andrew Gillan justru berbicara soal masa recovery PSS Sleman yang lebih mewah.
Pada sistem bubble ini, masa recovery menjadi salah satu penentu. Kala tim punya tenaga ekstra, mereka bisa menjalankan strategi dengan lebih maksimal.
"Di Liga 1 ini, semua game tetaplah sulit, tidak ada yang mudah. PSS merupakan tim yang cukup bagus dan punya waktu recovery sehari lebih banyak dibanding PSIS Semarang," kata Ian Andrew, Kamis (15/12/22).
Ian Andrew menuturkan, PSIS berusaha memanfaatkan waktu jeda dua hari untuk recovery Wahyu Prasetyo dkk. Tak ketinggalan, tim pelatih akan mempelajari bagaimana cara bermain PSS Sleman.
Cara bermain itu dipelajari dengan melihat bagaimana PSS bermain dalam tiga partai terakhir. PSIS pun melihat lagi rekaman laga kontra Persija agar bisa tampil lebih bagus.
"PSIS Semarang baru saja melakukan analisis video bersama coach Ridwan untuk melihat bagaimana tim akan bermain," tutur Ian Andrew Gillan.