3 Masalah yang Bisa Timbul bila Jose Mourinho Nekat Tangani AS Roma dan Portugal Sekaligus
1. Kutukan Tiga Musim Kembali Terulang
Sejak debutnya sebagai pelatih kepala di 2000 bersama Benfica, Jose Mourinho sudah menasbihkan diri sebagai salah satu yang terbaik dunia di posisinya.
Liga Portugal, Inggris, Italia, dan Spanyol sudah pernah ia juarai begitu juga dengan dua Liga Champions. Hanya satu yang kurang dari Mourinho yakni tendensi untuk tidak bisa bertahan lama dengan satu klub.
Setia bersama sebuah kesebelasan untuk bermusim-musim memang bukan tanda sebuah sukses namun setidaknya menyiratkan konsistensi dan proyek yang berumur panjang.
Mourinho paling lama bekerja untuk sebuah tim hanya tiga tahun dan bahkan seringkali harus merasakan pemecatan sebelum musim ketiganya selesai.
Saat ini bersama AS Roma, eks bos Inter Milan tersebut tengah menjalani musim kedua setelah musim debut yang terbilang cukup sukses berbuah satu trofi.
Saat I Lupi memberikan kontrak hingga 2024 untuk Mourinho, manajemen jelas berharap jika sang allenatore bisa fokus untuk memberikan sebanyak mungkin trofi ke Olimpico dan Romanisti.
Dengan menerima tawaran Portugal, artinya Mourinho memecah prioritas dan bisa saja akan didepak karena masalah ini.
2. Semakin Mudah Dipermainkan Media
Dari awal kariernya sebagai manajer dimulai, Jose Mourinho punya hubungan yang rumit dengan media olahraga.
Kadang ia dianggap sebagai media darling karena apa yang keluar dari mulutnya seringkali unik dan sangat memorable. Salah satunya julukan The Special One yang kini melekat pada sang pelatih.
Namun seringkali media juga bisa menjadi musuh Mourinho karena setiap kekalahan ataupun hal negatif yang dialaminya digoreng habis-habisan.