Bedah Kualitas Benoit Badiashile, Alternatif Chelsea untuk Akali Mahar Besar Gvardiol
Dilansir dari laman statistik FBRef, Benoit Badiashile telah menunjukkan kemampuannya dalam mengisi posisi bek tengah kiri yang dikenal harus agresif seperti Rudiger.
Agresifitasnya terlihat dalam kemampuannya melepaskan operan progresif atau operan ke area lawan yang mencapai rataan 3,8 per 90 menit.
Karena kemampuannya membongkar garis lawan dengan operannya atau Breaking the Lines, Badiashile punya rataan 0,96 kali Shot-Creating Actions (SCA) atau tindakan berbuah tembakan per 90 menit.
Dilansir dari Understat, di musim ini Badiashile punya catatan mumpuni dalam hal menyerang, yakni 0,11 umpan kunci per 90 menit dan 0,54 tembakan per 90 menit.
Dengan kata lain, Badiashile telah menunjukkan keagresifannya sebagai bek tengah di usia muda dengan catatan yang amat mumpuni.
Soal bertahan di Liga Prancis musim ini, Badiashile punya catatan apik yakni 80 persen tekel sukses, mencatatkan 17 intersep, 6 blok, 40 sapuan, dan hanya 1 eror yang berbuah peluang bagi lawan.
Kelemahan Badiashile pun terletak dalam dribel. Tak seperti Rudiger yang kerap melakukan tusukan, ia lebih pasif dan mengandalkan jangkauan operannya untuk membongkar garis lawan.
Bisa dikatakan, Badiashile cukup untuk menjadi alternatif Chelsea jika kesulitan mendatangkan Josko Gvardiol yang punya harga selangit.
Tapi bila dibandingkan dengan Gvardiol, Badiashile merupakan alternatif yang buruk dari Chelsea untuk memiliki bek masa depan di sektor bek tengah kiri.
Apalagi saat ini Chelsea juga masih memiliki sosok Levi Colwill yang berposisi sama dengan Badiashile. Sehingga, pembelian ini pun akan membuat jebolan akademinya itu pergi.