Liga Inggris

Kenapa Banyak Derby Digelar di Boxing Day Liga Inggris?

Minggu, 25 Desember 2022 18:36 WIB
Editor: Izzuddin Faruqi Adi Pratama
© REUTERS/Annegret Hilse
 Inggris di Piala Dunia Qatar 2022. (Foto: REUTERS/Annegret Hilse) Copyright: © REUTERS/Annegret Hilse
Inggris di Piala Dunia Qatar 2022. (Foto: REUTERS/Annegret Hilse)
Boxing Day akan Dihapus karena Prestasi Inggris?

Banyaknya derby tentunya menambah semarah perayaan Boxing Day. Kemenangan klub kesayangan atas salah satu rival tentunya bisa jadi kado Natal tambahan bagi para suporter.

Hanya saja akan ada kemungkinan jika tradisi yang sudah lama melekat ini akan dihapus oleh Liga Inggris.

Semua bermula dari protes banyak pemain dan manajer asing soal terlalu pendeknya libur Natal untuk mereka menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman.

Di tempat mereka berasal, kompetisi sepakbola bisa diliburkan sampai sepekan atau dua pekan lamanya agar khidmatnya Natal bisa diresapi lebih lama.

Salah satu yang paling vokal soal ini adalah manajer Liverpool, Jurgen Klopp, dimana hampir tiap tahun ia mengeluhkan padatnya jadwal pertandingan jelang pergantian tahun.

Nada miring soal Boxing Day juga belakangan terdengar dari orang Inggris sendiri. Terutama yang rindu akan sukses timnas mereka yang sejak 1966 tidak lagi pernah menjuarai apapun di level senior.

Ada anggapan jika macetnya keran trofi The Three Lions adalah karena pemainnya kelelahan saat harus menjalani turnamen internasional akibat minim rehat tengah musim.

Akhirnya banyak yang meminta agar Boxing Day untuk ditiadakan di Liga Inggris. FA selaku federasi berulangkali memikirkan wacana ini namun eksekusinya belum juga tiba.

Boxing Day tidak bisa dipungkiri punya banyak sisi positif dan juga negatif dan sudah mendarah daging dalam budaya Liga Inggris.

Perubahan memang sepertinya sulit terjadi di olahraga sepakbola. Contohnya saja bagaimana riuhnya publik ketika Video Assistant Referee (VAR) diperkenalkan beberapa tahun silam karena dianggap bisa menghapus keseruan karena kontroversi.