INDOSPORT.COM - Madura United sejatinya punya kesempatan yang relatif besar untuk menjuarai paruh musim Liga 1 Indonesia 2022-2023.
Sayang, hasil imbang 0-0 melawan Rans Nusantara FC pada pekan ke-17 Liga 1 di Bantul, Jumat (23/12/22), seketika mengubur keinginan itu.
Tim berjulukan Laskar Sape Kerrab harus puas finis sebagai peringkat ke-3 klasemen akhir putaran pertama Liga 1 2022-2023 dengan perolehan 33 poin.
Jumlah poin mereka sama halnya yang dikumpulkan PSM Makassar dan Bali United. Lantas, apa penyebab Madura United gagal menjadi juara paruh musim?
Dalam Regulasi Pasal 9 tentang Sistem Kompetisi ayat 4, bila penentuan peringkat bagi dua klub atau lebih memiliki poin sama, maka ditentukan secara head to head.
Dalam konteks ini, tiga tim yang memiliki 33 poin adalah PSM Makassar, Bali United dan Madura United. Ketiganya juga saling mengalahkan.
PSM terlebih dulu mengandaskan perlawanan Bali United dalam pertemuan di Stadion Gelora BJ Habibie, Pare-Pare, 29 Juli lalu.
Bali United kemudian mengalahkan Madura United 3-1 pada sistem bubble Liga 1, tepatnya di Stadion Maguwoharjo, Sleman, 12 Desember silam.
Sedangkan Madura United menghentikan rekor tak terkalahkan PSM dalam 13 laga, via kemenangan 1-0 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, 15 Desember.
Situasi ini menyebabkan perhitungan head to head poin (a) untuk poin tertinggi, otomatis gugur. Ketiga tim mengoleksi 3 poin atas masing-masing kemenangan.