Liga Indonesia

Liga 1 Kembali Pakai Sistem Bubble, Kapten Persib Keluhkan Beberapa Kendala

Rabu, 28 Desember 2022 20:35 WIB
Penulis: Arif Rahman | Editor: Subhan Wirawan
© Arif Rahman/INDOSPORT
Kapten tim Persib, Achmad Jufriyanto, setelah gagal memaksimalkan penalti ke gawang PSS Sleman. Copyright: © Arif Rahman/INDOSPORT
Kapten tim Persib, Achmad Jufriyanto, setelah gagal memaksimalkan penalti ke gawang PSS Sleman.

INDOSPORT.COM - Kapten tim Persib Bandung, Achmad Jufriyanto, membeberkan pengalamannya saat mengarungi kompetisi Liga 1 2022-2023 dengan menggunakan sistem bubble di Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Menurut pemain yang akrab disapa Jupe ini, bertanding dengan sistem bubble bukan yang pertama dirasakan olehnya. Pasalnya, pada musim sebelumnya di Liga 1 2021-2022, kompetisi menggunakan sistem bubble.

Bahkan, saat itu sistem bubble digunakan selama satu musim, sehingga tidak ada kendalanya yang dialaminya saat sisa putaran pertama menggunakan format yang sama.

Hanya saja, saat itu aturan pertandingan lebih ketat, lantaran kompetisi berlangsung di tengah meningkatnya kasus Covid-19. Sedangkan di sisi putaran pertama Liga 1 2022-2023, kondisinya lebih longgar.

"Sama saja, dari kita sebagai pemain. tapi karena prokes tidak seketat tahun lalu, jadi mungkin suasana juga agak lebih santai, lebih rileks," kata Jupe.

Meski demikian, jadwal pertandingan sisa putaran pertama Liga 1 2022-2023 sangat padat, sehingga waktu recovery yang dimiliki pemain lebih singkat dari biasanya.

Sebagai informasi, dari 7 sampai 24 Desember 2022, skuat Maung Bandung melakoni enam pertandingan di Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Dengan jadwal pertandingan yang padat dan recovery singkat, pemain harus bisa memanfaatkan waktu luangnya untuk istirahat, agar kondisi kebugaran tetap terjaga dan bisa tampil maksimal dalam pertandingan.

"Ya paling itu (kesulitan bubble), pelatih memutar otak dan pemain harus pintar pintar recovery diri kita secara mandiri," ucap pemain yang turut mengantarkan Persib meraih gelar juara Indonesia Super League (ISL) 2014.

"Karena kita mau mengikuti program latihan yang diberikan pelatih itu bisa tidak maksimal, karena balik lagi ke individu masing-masing, bagaimana merecovery diri mereka masing-masing," jelas Achmad Jufriyanto.