INDOSPORT.COM - Asisten pelatih Persis Solo, Rasiman, bercerita tentang perjuangan Syahrian Abimanyu di timnas Indonesia. Gelandang Persija Jakarta itu kini lebih rajin dalam menjelajah lini tengah.
Abimanyu tumbuh dengan gaya bermain yang identik Eropa. Sebagai seorang gelandang, ia berkontribusi pada permainan lewat umpan-umpan matangnya.
Maka, ketika Persija Jakarta kedatangan Thomas Doll, Abimanyu sangat nyetel dengan gaya Jerman. Dia bisa kerja sesuai karakteristik yang membentuknya saat tumbuh sebagai pemain di Spanyol.
Situasi berbeda harus dirasakan Abimanyu saat bergabung timnas Indonesia. Pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong, menyukai gelandang yang lebih banyak berlari.
Ricky Kambuaya dan Rachmat Irianto menjadi sosok tak tergantikan. Kedua nama ini terbilang punya jelajah tinggi dalam sebuah pertandingan.
Perubahan kemudian dilakukan selama timnas Indonesia menjalani pemusatan latihan di Bali. Rasiman yang memantau sang anak dari kejauhan mengetahui proses yang dicatatkan Syahrian Abimanyu.
"Di badan pemain ada GPS yang memonitor distance. Saya dapat informasi selama latihan, Abi selalu lebih banyak berlari," kata Rasiman.
"Dari hari ke hari semakin banyak. Dia mulai sadar dengan bola saja tak cukup, melainkan juga harus berlari karena itulah yang diinginkan oleh pelatih," cetusnya.
Ternyata, usaha itu mulai membuahkan hasil. Syahrian Abimanyu mendapat kepercayaan penuh saat timnas Indonesia menghadapi Brunei Darussalam di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (26/12/22).
Abimanyu menyelesaikan pertandingan di tengah lapangan, meski sempat kesakitan karena terlibat duel dengan pemain Brunei. Dia membuka aksi di Piala AFF 2022 dengan mencetak gol ke gawang Brunei Darussalam.
Sepakan Abimanyu, memanfaatkan umpan Ilija Spasojevic, menghujam deras sisi kanan gawang Brunei yang dikawal Haimie Abdullah Nyaring. Performa tersebut dipantau Rasiman dari layar kaca.
"Abi kelihatan ada progres, sekarang lebih banyak berlari," tutur Rasiman mengomentari perkembangan putranya di timnas Indonesia.