Gabung Al-Nassr, Ini 5 Alasan Cristiano Ronaldo Tidak Lagi Laku di Mata Klub Besar Eropa
Sepanjang kariernya Cristiano Ronaldo selalu lekat dengan imej profesional. Ia adalah atlet kompetitif yang siap mati-matian demi sukses tim termasuk berganti posisi dari winger menjadi striker saat masih membela Real Madrid di 2016/2017.
Hanya saja hal itu tidak terlihat di musim ini bersama Manchester United. Tindak indisipliner pertama yang CR7 pamerkan adalah dengan mangkir dari pramusim dengan tujuan agar cepat dilepas.
Setelah tidak ada tim yang mau menampungnya, United dan manajer Erik ten Hag pun siap menerima sang superstar kembali namun kebaikan tersebut tidak dibalas secara semestinya. Ronaldo terus berulah.
Seperti saat meninggalkan rekan-rekannya di Old Trafford saat laga belum usai sampai puncaknya melakukan wawancara kontroversial yang menjelek-jelekkan klub termasuk Ten Hag.
Bila Manchester United yang sudah membesakan namanya saja bisa Ronaldo hinakan, maka jelas klub yang semula mempertimbangkan untuk merekrutnya memilih untuk mundur.
5. Sama Saja dengan Bom Waktu
Masih menyangkut dengan profesionalitas, mendatangkan Cristiano Ronaldo saat ini memang lebih banyak bahayanya ketimbang manfaat bagi klub Eropa yang berorientasi sukses dan bukannya marketing seperti Al-Nassr.
Berkaca dari apa yang dialami Manchester United, klub-klub Liga Champions sebaiknya tidak mengambil resiko untuk merekrut ayah dari Cristiano Ronaldo Junior tersebut.
Jika terjadi perselisihan, maka banyak huru-hara dan sorotan dari media yang akan sangat sulit untuk dihindari.
Terlebih Ronaldo punya massa yang masif. Agenda untuk menjatuhkan siapapun yang dianggap telah mencoreng nama CR7 bukan hal sulit bagi mereka.
Cristiano Ronaldo memang salah satu pemain terbaik dalam sejarah sepakbola namun mungkin sudah saatnya untuk menikmati senja karier. Ketimbang Eropa, Al-Nassr dan kompetisi Arab Saudi sepertinya cocok untuknya menikmati hari tua sembari mengumpulkan dana pensiun.